Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Nelayan hingga Mahasiswa Demo Jokowi di Depan Istana

Kompas.com - 28/01/2015, 13:20 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ribuan massa yang tergabung dari berbagai elemen masyarakat melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Rabu (28/1/2015).

Beberapa diantaranya adalah Koalisi Rakyat Untuk Keadilan Perikanan (KIARA), Persatuan Pergerakan Petani Indonesia (P3I), dan mahasiswa dari berbagai universitas.

"Presiden Jokowi harus bersikap tegas dan independen dalam memutuskan kebijakan," teriak koordinator aksi mahasiswa, Nizar Ahmad, di depan Istana.

Semua elemen masyarakat berdemo dengan tujuan berbeda-beda. Kumpulan mahasiswa menuntut kepada Jokowi untuk mengambil langkah tegas terkait perseteruan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Polri.

Sementara itu elemen buruh yang tergabung dalam Komite Perjuangan Rakyat, berbicara mengenai era pasar bebas. Adapun, perkumpulan Nelayan Kiara, menuntut Jokowi untuk mengesahkan undang-undang untuk nelayan. Mereka juga meminta pengakuan terhadap nelayan-nelayan peremuan di Indonesia.

Dalam 100 hari masa pemerintahan Jokowi-JK ini, para nelayan merasa masih banyak kriminalisasi teradap nelayan. Mereka tegas berkata Jokowi mendapat rapor merah pada 100 hari masa pemerintahannya.

"Kriminalisasi terhadap nelayan masih terus terjadi. Kita tahu agenda Jokowi adalah menjadikan Indonesia poros maritim. Nelayan harusnya jadi pilar utama. Tapi apa yang terjadi? Hari ini kita berikan rapor merah pada Jokowi," ujar orator aksi dari KIARA.

Pantauan Kompas.com, tampak memadati depan Istana Merdeka. Aparat kepolisian pun berjaga untuk mengamankan aksi unjuk rasa ini. Sampai saat ini, massa yang melakukan aksi pun masih berdatangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com