Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjahat Kian Sadis, Warga Perlu Alat Perlindungan Diri

Kompas.com - 04/02/2015, 13:42 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas kriminalitas di Jakarta dan kota-kota penyangganya dalam beberapa waktu terakhir ini meningkat. Penjahat tidak segan untuk melukai bahkan membunuh demi merampas benda-benda berharga milik korban.

Hal ini diakui Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal (Pol) Unggung Cahyono. Ia mengatakan, pola kejahatan konvensional seperti pencurian, perampokan, dan perampasan semakin kejam dan sadis.

Unggung mengatakan, meskipun diimbau supaya waspada, warga sebaiknya tidak membawa senjata. Ini karena kepemilikan barang-barang tersebut dapat memicu warga sipil untuk melakukan tindakan kriminal lainnya.

“Warga, termasuk pengguna sepeda motor, jangan bawa senjata tajam, apalagi senjata api. Nanti bisa-bisa kena razia juga,” kata Unggung, Selasa (3/2/2015).

Meskipun begitu, jika dirasa perlu, Unggung mengatakan, warga juga boleh membawa alat-alat tertentu untuk melindungi diri. Alat-alat perlindungan diri tersebut misalnya alat listrik kejut dan penyemprot zat pedas (pepper spray). Alat-alat itu perlu dibawa terutama bagi warga yang terbiasa pulang malam di daerah-daerah yang sepi.

Namun, ia menegaskan, mengejar perampok adalah tugas kepolisian. Maka, ia mengimbau supaya warga segera melaporkan bila terjadi kejahatan. Kepolisian, kata dia, akan terus melakukan patroli untuk mengantisipasi kejahatan.

Selain antisipasi yang dilakukan dengan cara penegakan hukum, kepolisian juga akan melakukan antisipasi kejahatan dengan preemtif dan preventif. Caranya yaitu dengan membentuk kerja sama antara Babinkamtibnas, Babinsa, dan Kelurahan.

“Bagaimana pun mencegah secara dini itu lebih baik, dengan kerja sama itu kami lakukan mapping keamanan, antisipasi kejahatan bagi pengguna jalan, dan laksanakan razia juga, tidak harus sama waktunya, tetapi kami lakukan terus menerus,” kata Unggung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com