Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2015, 14:59 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak Basuki Tjahaja Purnama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, sedikit demi sedikit kebiasaan bekerja di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ikut berubah. Hal ini diakui oleh para pegawai negeri sipil di lingkungan Pemprov DKI.

"Mungkin ini yang dimaksud Gubernur yang dulu, Pak Jokowi ya. Beliau suka bilang 'kerja.. kerja.. kerja'," ujar Maksudi, PNS di Kantor Lurah Pegangsaan, Rabu (4/2/2015).

Maksudi menganggap Basuki mengamalkan betul jargon Presiden Joko Widodo itu. Bahkan, kata Maksudi, Basuki lebih bersemangat merombak birokrasi pemerintahan dibanding Jokowi kini.

Di mata Maksudi, Basuki adalah sosok tegas yang selama ini ditunggu-tunggu di DKI. Maksudi bercerita, dahulu, masih sering dilihat PNS yang bermain catur ketika jam kerja. PNS lain juga terlihat asik mengobrol tiap harinya.

"Dan menurut saya itu bagus, karena bisa memaksa orang untuk bekerja dan berkarya. Biasanya masih pada sering main catur, sekarang sudah enggak ada. Kalau sekarang lagi enggak ada kerjaan, ya perlu dicari itu pekerjaan. Kalau enggak, tunjangan dinamisnya kan bisa dipotong," ujar Maksudi.

Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Kelurahan Pegangsaan Suharni juga mengatakan hal yang sama. Kata dia, kepemimpinan Basuki saat ini mampu memecut PNS untuk melayani masyarakat dengan lebih baik.

Dia mencontohkan dengan adanya Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang ada di tiap kelurahan saat ini. PTSP itu merupakan salah satu terobosan yang membuat PNS bersikap lebih "melayani".

Memang, ketika pelantikan pada awal Januari lalu, Basuki pernah menegaskan akan memulai era baru dalam pemerintahannya.

"Lurah, camat, dan wali kota enggak dikenal warga atau mereka aparatnya yang tidak mau mengurusi masalah, ini fakta. Sudah nasib Bapak Ibu, punya Gubernur DKI saya, suka atau enggak suka. DKI akan memulai era baru, jangan kecewakan Bapak Presiden karena DKI akan menjadi model bagi seluruh provinsi di Indonesia," kata Basuki.

Hal itu juga ditegaskan kembali ketika Ahok, sapaan Basuki meresmikan penggunaan uang elektronik untuk transaksi di parkir meter Jalan Sabang.

Dia mengaku sedang "ngebut" untuk memperbaiki Jakarta. Sebab, waktu yang ia miliki tinggal dua tahun. Sementara ia tidak tahu akan terpilih kembali sebagai Gubernur pada periode berikutnya atau tidak.

Memiliki Gubernur yang ingin kerja cepat, apakah PNS jadi ketar-ketir?

"Engga akan, kalau memang sudah terbiasa kerja. Tetapi kalau memang biasa nyantai ya pasti terasa sekali ketar-ketir," ujar Lurah Gondangdia, Susan Jasmine Zulkifli, beberapa waktu lalu kepada Kompas.com.

Menurut Susan, bagi PNS yang sejak dulu kerja cepat, kepemimpinan Basuki justru menjadi lancar-lancar saja. Bahkan mereka merasa lebih dihargai. Penghargaan kepada mereka dinilai dari seberapa bagus kinerja mereka.

"Kalau istilah Pak Gubernur itu, jangan sampai PGPS, pintar goblok penghasilan sama, hahaha," ujar Susan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com