Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Karyawati Bank Itu Ternyata Tetangga Korban

Kompas.com - 16/02/2015, 15:33 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat kepolisian berhasil menangkap pencuri dan pembunuh, karyawati sebuah bank, di sebuah kamar kos di Kenari, Senen, Jakarta Pusat, Senin (16/2/2015). Pelaku ternyata tetangga perempuan berusia 26 tahun itu.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, pelaku bernama Afdila Riski alias UU (22). Ia merupakan tetangga S yang bekerja sebagai tukang foto kopi di sekitar lingkungan tersebut.

"Saat ini pelaku sudah tertangkap di rumah indekosnya. Pelaku ditangkap tanpa perlawanan," kata Martinus, Senin siang, di Jakarta.

Kejadian tersebut diketahui ketika MN (42), seorang tetangga S, mendengar suara gaduh dari lantai 2 rumah. Kemudian, MN mengecek ke atap rumah sebelah dan melihat kaki S dalam posisi terikat.

MN pun segera menghampiri rumah tersebut dan melihat S sudah dalam posisi kaki terikat dengan kain hitam dan tidak mengenakan pakaian. Alat vital S terlihat mengeluarkan darah.

MN melaporkan kejadian tersebut pada RA (23) yang merupakan tetangga sebelah kamar S. RA kemudian menelepon Y (57), orangtua S. Saat itu Y tengah berasa di Ciputat. Setelah Y tiba, S sudah meninggal dunia dengan luka lecet di lehernya.

Martinus mengatakan, setelah memeriksa tempat kejadian perkara dan memeriksa saksi-saksi, polisi mendapat petunjuk yang mengarah pada UU. Dalam penggerebekan di rumah kos UU, polisi berhasil menangkap UU, yang kemudian mengakui perbuatannya.

Dari tangan UU polisi juga menyita tas kain berwarna merah muda berisi laptop, tas laptop hitam, kacamata baca berikut tempatnya, satu unit ponsel, kunci pintu kamar S, uang tunai Rp 42.000, dan pecahan Rp 2.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com