Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Penipuan "Online", Polisi Minta Bank Perketat Pendataan Nasabah

Kompas.com - 17/02/2015, 11:04 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya mencatat, penipuan online menjadi modus yang paling sering dilakukan dalam kejahatan siber (cyber crime) pada 2014. Salah satu faktor yang membuat pelaku dari kejahatan ini sulit ditelusuri adalah penggunaan alamat palsu dalam pembuatan rekening bank.

"Itu sering terjadi, saat kami mencoba menelusuri rekening pelaku kejahatan siber, ternyata alamatnya palsu," kata Kepala Subdirektorat Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hilarius Duha di Jakarta, Selasa (17/1/2015).

Hilarius mengatakan, hal tersebut diduga karena kurang baiknya proses verifikasi data nasabah oleh bank. Khususnya, saat nasabah akan membuat akun rekening baru. [Baca: Penipuan "Online" Dominasi Kejahatan Siber]

Karena itu, ia mengimbau pihak bank untuk memperbaiki sistem pendataan nasabah. Hal ini supaya tidak ada lagi pelaku yang menggunakan alamat palsu pada rekening bank.

Bahkan, di beberapa kasus, alamat yang tertera pada nomor rekening memang sudah sesuai dengan kartu tanda penduduk (KTP) nasabah. Namun, KTP tersebut juga merupakan KTP palsu.

"Ketahuannya waktu kami cek ke kelurahan, ternyata tidak ada KTP dengan alamat seperti itu yang dikeluarkan oleh kelurahan," kata Hilarius.

Data dari Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menyebutkan, kejahatan siber yang dilakukan sepanjang 2014 berjumlah 785 kasus. Di antaranya, terdapat 404 kasus yang merupakan kasus penipuan online.

Sementara untuk kejahatan siber sendiri kasusnya cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Misalnya pada tahun 2008 hanya terdapat 67 kasus, pada 2009 ada 117 kasus, pada 2010 ada 345 kasus, 625 kasus pada 2011, 569 kasus pada 2012, dan 584 kaus pada 2013.

"Ada kemungkinan juga kasus kejahatan siber sudah ramai dari dulu, namun baru banyak dilaporkan baru-baru ini," kata Hilarius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com