"Saya harus bilang sama itu (PD Pasar Jaya), mereka harus jaga gimana pemilik kios lama tidak tergoda untuk sewakan kiosnya. Kalau dia sewakan kios, akan kami sita," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (20/2/2015).
Pria yang akrab disapa Ahok itu mengatakan, harga sewa yang dipatok untuk berdagang di sebuah kios di Pasar Santa masih terjangkau. [Baca: Semakin Diminati, Harga Kios di Pasar Santa Melonjak Drastis]
Warga yang berminat berdagang di Pasar Santa bisa menghubungi PD Pasar Jaya dan mengikuti prosedur yang ada. Selain itu, mereka juga harus menunggu berdasarkan waiting list yang ada.
Jika ada pedagang lama yang ditawari harga tinggi oleh calon pedagang lainnya, Basuki menegaskan tidak akan segan mengusir mereka dari Pasar Santa alias tidak diperkenankan berdagang kembali. [Baca: Hak Penyewaan Kios Pasar Santa Bukan Milik PD Pasar Jaya]
"Makanya kami minta mereka mendaftar dengan gunakan ATM Bank DKI, itu sifatnya inkubator. Jadi kalau kamu sudah merasa kaya dan tidak ingin berdagang lagi, kiosnya beri ke kami dan kami beri (kios) ke (pedagang) pemula. Enggak bisa mereka yang dapat kios itu karena sewa dari orang lain, itu kami bereskan," kata Basuki.
Sekadar informasi, Pasar Santa menjadi salah satu tempat favorit pengunjung usia muda dalam beberapa bulan terakhir. [Baca: Pasar Santa, Dulu Dianggap Angker, Kini Jadi Tempat Nongkrong]
Hal ini tak terlepas dari peran komunitas yang dirangkul oleh pihak pasar untuk meramaikan pasar, misalnya komunitas kopi, mainan, sepeda, kuliner, dan komunitas lainnya. Sehingga, pengemasan pasar pun berikatan erat dengan ekonomi kreatif.
Pasar Santa memiliki 1.151 tempat usaha yang dibagi dalam tiga lantai. Di lantai 1 ada 350 tempat usaha, di lantai dasar ada 318 tempat usaha, dan di semi basement ada 483 tempat usaha.
Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Jaya Djangga Lubis mengatakan biaya sewa kios Pasar Santa masih terjangkau, yakni sekitar Rp 3 juta tiap tahunnya. "Tapi, saya kurang tahu detailnya apa sudah naik (biaya sewa kios) jadi Rp 5 juta tiap tahunnya. Hampir semua kios sudah penuh, (pedagang) waiting list sampai seratusan," kata Djangga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.