Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Masih Selidiki Penyebab "Bom" di ITC Depok Hanya Letupan

Kompas.com - 24/02/2015, 11:34 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi belum dapat menyimpulkan apakah kardus berisi komponen bahan peledak yang meletup di ITC Depok, Senin (23/2/2015) kemarin, masih berkaitan dengan jaringan teroris atau tidak.

"Yang jelas, dampaknya menimbulkan rasa takut di masyarakat," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Agus Rianto di kompleks Mabes Polri, Selasa (24/2/2015).

"Walaupun efek ledakannya tidak besar, cuma mirip petasan, tapi dampak psikologisnya ke masyarakat pasti ada," lanjut dia.

Apalagi, kardus tersebut memang berisi rangkaian komponen yang bisa menyebabkan ledakan berskala besar. Komponen tersebut antara lain timer, detonator, kabel, cairan nitrogliserin, dan lain-lain. (Baca: Humas Polda: Kardus Mencurigakan di ITC Depok Disertai "Timer" dan Cairan)

"Namun, kenapa hanya terjadi letupan, masih menjadi bahan penyelidikan kami," ujar Agus. (Baca: Polda: Di ITC Depok Itu Suatu Letupan, Tidak Lebih dari Suara Balon Pecah)

Polisi masih memeriksa tiga orang saksi, salah satunya adalah yang menemukan kardus itu pertama kali. Pemeriksaan dilakukan Senin malam dan rencananya akan dilanjutkan pada Selasa ini.

Agus mengatakan, polisi hendak menelusuri siapa yang menaruh kardus tersebut di WC lantai dua pusat perbelanjaan itu. Pihaknya pun turut memeriksa CCTV pusat perbelanjaan tersebut. (Baca: Letupan ITC Depok Tak Sebabkan Kerusakan Fasilitas)

"Tapi, tidak bisa secepat itu bisa kita pastikan siapa yang menaruh barang itu karena perlu ketelitian," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com