Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bantaran Kali Ciliwung: Kami Tak Mau Dibohongi Pemerintah Lagi

Kompas.com - 24/02/2015, 15:42 WIB
Nur Azizah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan warga bantaran Kali Ciliwung yang berada di Kelurahan Pinangsia, Jakarta Barat, menolak pengundian 50 kunci rumah susun yang dilaksanakan pada Senin (23/2/2015) kemarin.

Alasannya, mereka khawatir 64 dari 114 keluarga tak akan pernah mendapat rumah susun seperti yang dijanjikan pemerintah pada ratusan korban penggusuran di Pluit.

"Saya enggak mau kayak korban penggusuran Pluit. Dijanjikan akan dapat rusun, tetapi sudah bertahun-tahun tidak dikasih. Kami enggak mau dibohongi sama pemerintah lagi," ujar Siti Soleha, warga yang sudah 30 tahun tinggal di RT 05 RW 06 Kelurahan Pinangsia, Jakarta Barat, Selasa (24/2/2015).

Soleha mengaku bukannya tidak mau ditertibkan. Hanya saja, ia takut tidak mendapatkan unit rusun. [Baca: "Saya Enggak Mau Pergi kalau Belum Dapat Rusun"]

Jika seluruh warga yang menjadi korban penggusuran sudah tahu akan ditempatkan di mana, warga pun tak keberatan untuk angkat kaki dari bantaran Kali Ciliwung.

Meski Rabu (25/2/2015) eksekusi pembongkaran akan dilakukan, ia dan ratusan warga lainnya berencana akan mengagalkan proses pembongkaran tersebut.

"Kita akan pergi dari sini jika semua warga sudah mendapat rusun. Kalau tidak besok, warga akan menghalangi proses pembongkaran," ucap Soleha.

Wakil Camat Tamansari Djaharuddin mengatakan bahwa Sekretaris Kota Jakarta Barat Muhammad Zen telah menjanjikan 64 warga yang belum mendapatkan rumah susun akan direlokasi di Rusun Marunda, Cilincing, pada pertengahan Maret.

"Mereka yang 64 itu pasti akan dapat rusun, tetapi memang tidak sekarang. Tunggu sampai pertengahan Maret. Kan mengosongkan rusun memerlukan waktu juga," ujar Djaharuddin.

Pertemuan untuk pengundian yang digelar Senin kemarin pun tidak membuahkan hasil. Pengundian yang dilakukan untuk 114 keluarga RT 04, 05, 06, RW 06, dan RW 07 ini rencananya mencari nama 50 keluarga yang akan lebih dulu mendapat kunci. Sebab, kata Djaharuddin, rusun yang betul-betul siap baru ada 50 unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com