Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Larang PNS Terima Gratifikasi karena Sudah Digaji Tinggi

Kompas.com - 25/02/2015, 17:17 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melarang pegawai negeri sipil (PNS) DKI menerima gratifikasi. Sebab, lanjut dia, PNS telah membawa pulang gaji besar dari tunjangan kinerja daerah (TKD) dinamis yang mereka dapatkan. 

"Saya harap (dengan pemberian) TKD dinamis, mereka tidak ada lagi yang minta-minta duit. Kalau orang terima gratifikasi kan akhirnya dia bisa lebih baik sama orang yang kasih. Jadi pegawai di DKI itu tidak boleh mengerjakan sesuatu tergantung siapa yang kasih (gratifikasi)," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (25/2/2015).

Pria yang akrab disapa Ahok itu menyadari bahwa besaran gaji bukan halangan bagi pegawai untuk melakukan korupsi. Namun jika pegawai itu bergaji kecil dan sulit menyekolahkan anak, ia bisa tergoda untuk mengambil kesempatan "bermain" dengan anggaran.

Oleh karena itu, menurut dia, perlu adanya sebuah keseimbangan, yakni pemberian gaji besar disertai dengan kinerja yang baik.

"Tapi kalau dengan gaji ini, Anda berniat untuk ingin punya istri dan mobil banyak, ya enggak bisa. Makanya kami buat keseimbangan dengan pemberian tunjangan berdasarkan kinerja dan pengawasan serta hukuman yang terus berjalan," kata Basuki. 

Salah satu bentuk pengawasan kepada PNS DKI adalah dengan membentuk Unit Pengendalian Graitifikasi (UPG) bersama Indonesian Corruption Watch (ICW).

Basuki menugaskan Inspektorat DKI untuk mengelola unit tersebut. Ia berharap Inspektorat berfungsi dengan baik. Tidak lagi sebagai satuan kerja yang kerap "memeras" orang lain, melainkan untuk mencegah agar tidak ada PNS DKI yang melakukan tindak korupsi.

"Pokoknya begitu anda semua pungli atau terima gratifikasi, langsung kami stafkan dan dipecat," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com