Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW: 39 Perusahaan Pemenang Lelang UPS di Dinas Pendidikan Bermasalah

Kompas.com - 09/03/2015, 13:11 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) menemukan 39 perusahaan bermasalah dalam pemenang lelang uninterruptible power supply (UPS) UPS di Dinas Pendidikan DKI di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2014.

Dari 39 perusahaan itu setidaknya ada beberapa perusahaan yang memenangkan lebih dari satu paket UPS.

"UPS adalah produk terakhir dari DPRD periode 2009-2014. Kami melihat proyek last minute ini memiliki banyak kejanggalan," kata Program Manajer Monitoring Anggaran ICW Firdaus Ilyas di Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (9/3/2015).

Selain itu, Firdaus melihat kejanggalan ini dari tidak adanya komplain atas lelang UPS yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

ICW menemukan dari 39 perusahaan tersebut setidaknya memenangkan 197 paket di lelang pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemprov DKI selama periode 2012-2014.

"Dari 39 perusahaan, mereka telah memenangkan 197 paket barang dan jasa. Total anggaran yang dimenangkan mencapai 875,87 miliar rupiah," ucap Firdaus.

ICW memberikan beberapa contoh perusahaan pemenang lelang, yakni CV Anugerah Indah Mahakarya memenangkan 14 proyek dengan nilai Rp 49,4 miliar.

PT. Debindo Jaya memenangkan 16 proyek dengan nilai anggaran Rp 73,7 miliar. PT. Dinamika Airufindo Persada memenangkan 17 proyek dengan nilai Rp 74,6 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com