Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Penyaluran CSR Melalui Ahok Center?

Kompas.com - 09/03/2015, 16:52 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjelaskan skema penyaluran bantuan melalui corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan. Menurut Heru, ada bantuan CSR yang dikelola oleh instansinya, namun ada juga yang tidak.

Menurut Heru, bantuan CSR yang dikelola oleh BPKD biasanya yang peruntukannya untuk satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Ia menyontohkan sumbangan truk sampah yang telah beberapa kali diterima oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Truknya disumbangkan perusahaan ke Dinas Kebersihan. Truk didata oleh BPKD untuk dijadikan aset milik daerah, untuk kemudian digunakan oleh Dinas Kebersihan," kata dia kepada Kompas.com, Senin (9/3/2015).

Heru menjelaskan, untuk bantuan CSR yang disumbangkan tanpa melalui BPKD, biasanya adalah yang peruntukannya langsung untuk masyarakat, ataupun untuk badan usaha milik daerah (BUMD).

Heru menyontohkan pembangunan taman, dan sumbangan bus untuk layanan transjakarta.

"Kayak sumbangan bus, itu tidak melalui BPKD. Mekanismenya sumbangan antarperusahaan, dari perusahaan yang menyumbang ke PT Transjakarta," papar dia.

"Seperti juga misalnya ada perusahaan yang ingin membangun taman, ya tinggal bangun aja," ia menambahkan.

Mengenai tudingan Ketua Komisi D DPRD DKI Mohamad Sanusi yang menengarai banyak CSR yang masuk melalui Ahok Center, Heru enggan angkat bicara. Sebab, ia menyebut hal itu bukan menjadi ranah bidangnya.

"Saya kurang tahu soalnya bukan wewenang saya. Yang pasti pemberian CSR yang saat ini berjalan seperti yang saya jelaskan tadi," pungkasnya.

Sebagai informasi, sebelumnya diberitakan, Sanusi meminta agar lembaga berwenang melakukan audit terhadap Ahok Center, sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berafiliasi dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama itu. Alasannya, Sanusi menuding Ahok Center selama ini mengelola CSR yang diberikan oleh perusahaan swasta kepada Pemprov DKI.

Namun pernyataan itu dibantah oleh Koordinator dan Penanggung Jawab Relawan Ahok, Natanael Oppusunggu. Ia membantah tudingan Sanusi mengenai adanya dana CSR yang masuk melalui Ahok Center. Menurut Natanael, Relawan Ahok tidak pernah mengelola dana CSR seperti yang dituding Sanusi.

Menurut Natanael, pihaknya bekerja menyalurkan bantuan yang dananya berasal dari uang pribadi Gubernur Basuki. Ia mengatakan, Ahok melarang pihaknya untuk berhubungan dengan partai dan juga perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com