Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Tak Ganggu Jam Kerja, "Fogging" di Kantor Ahok Dilakukan Sore

Kompas.com - 10/03/2015, 10:42 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selasa (10/3/2015) hari ini, Dinas Kesehatan DKI Jakarta berencana kembali melakukan penyemprotan (fogging) nyamuk aedes aegypti, di Balai Kota DKI Jakarta. Hal itu menyusul serangan penyakit demam berdarah yang dialami orang nomor 1di tempat tersebut, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.

Meski demikian, agar tak mengganggu waktu kerja para pegawai, penyemprotan direncanakan baru akan dilakukan setelah jam pulang kantor, seperti yang dilakukan pada penyemprotan pertama, Senin (9/3/2015) kemarin.

"Dilakukan pada sore hari, dimulai jam 4 sore karena jam segitu pegawai sudah pada pulang," kata Kepala Dinas Kesehatan Koesmedi Priharto saat dihubungi, Selasa pagi.

Koesmedi menambahkan, sore hari juga waktu ideal penyemprotan karena merupakan waktu perkembangan jentik nyamuk aedes aegypti.
"Jentik nyamuk biasa bermunculan pada pagi dan sore hari. Cuma karena pagi jam kerja, kita pilih pada sore hari," ucap Koesmedi.

Seperti diberitakan, Ahok, sapaan Basuki, diketahui terkena demam berdarah setelah melakukan tes darah. Selain Ahok, anak bungsunya, Daud Albeener juga sakit demam berdarah. Belum diketahui rumah sakit mana yang merawat Ahok dan anaknya itu. [Baca: Ahok dan Putra Bungsunya Sakit Demam Berdarah]

Pada Senin kemarin, Ahok tidak berkantor seperti biasanya. Tugas kedinasannya pun diserahkan pada wakilnya, Djarot Saiful Hidayat. Hal itu kembali berlanjut pada hari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Pemprov DKI Razia 2.070 Pengemis dan Gelandangan Sejak Awal 2024

Pemprov DKI Razia 2.070 Pengemis dan Gelandangan Sejak Awal 2024

Megapolitan
Caleg PKS Asal Aceh Dapat Sabu dari Malaysia, Dikemas Bungkus Teh China

Caleg PKS Asal Aceh Dapat Sabu dari Malaysia, Dikemas Bungkus Teh China

Megapolitan
KAI Commuter Line: Tak Ada Korban Dalam Kecelakaan KRL dan Sepeda Motor di Ratu Jaya Depok

KAI Commuter Line: Tak Ada Korban Dalam Kecelakaan KRL dan Sepeda Motor di Ratu Jaya Depok

Megapolitan
Banyak Remaja Nongkrong di Bundaran HI hingga Dini Hari, Polisi Minta Orangtua Awasi

Banyak Remaja Nongkrong di Bundaran HI hingga Dini Hari, Polisi Minta Orangtua Awasi

Megapolitan
Pria Paruh Baya di Kemayoran Setubuhi Anak Tiri Berkali-kali, Pelaku Dijerat Pasal Berlapis

Pria Paruh Baya di Kemayoran Setubuhi Anak Tiri Berkali-kali, Pelaku Dijerat Pasal Berlapis

Megapolitan
DPRD DKI Minta Disdik Perbaiki Masalah Teknis dalam PPDB 2024

DPRD DKI Minta Disdik Perbaiki Masalah Teknis dalam PPDB 2024

Megapolitan
PDI-P Tawari Ahok Jadi Calon Gubernur Sumatera Utara, Pengamat: Dia Punya Nama Besar untuk Melawan Bobby

PDI-P Tawari Ahok Jadi Calon Gubernur Sumatera Utara, Pengamat: Dia Punya Nama Besar untuk Melawan Bobby

Megapolitan
Syarat Pembuatan SIM C1, Harus Punya SIM C Minimal 1 Tahun

Syarat Pembuatan SIM C1, Harus Punya SIM C Minimal 1 Tahun

Megapolitan
Polisi Resmi Terbitkan SIM C1 Hari Ini, Berlaku di Seluruh Indonesia

Polisi Resmi Terbitkan SIM C1 Hari Ini, Berlaku di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Caleg PKS Tersangka Kasus Narkoba Sempat Buang HP dan Kartu Identitas saat Kabur

Caleg PKS Tersangka Kasus Narkoba Sempat Buang HP dan Kartu Identitas saat Kabur

Megapolitan
Polisi: SIM C1 untuk Motor Bermesin 250-500 Cc

Polisi: SIM C1 untuk Motor Bermesin 250-500 Cc

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com