Dengan alasan kerapihan dan kelangsungan berjualan, mau tak mau para PKL mesti menerima "proyek" pengadaan meja dan tenda baru.
Yang mengadakan yakni oknum Lembaga Masyarakat Kelurahan (LMK) Pisangan Timur. Alasan ini sebetulnya tidak dibenarkan karena PKL yang berjualan itu pun merupakan pedagang tak resmi alias liar.
Sekarang, lapak yang dulunya terbuat dari bahan sederhan sebagian sudah berubah. Atap dari asbes sudah berganti tenda berangka besi dengan atap terpal.
Demikian juga meja kayu yang sudah menjadi meja besi. Gara-gara pengadaan ini, PKL mengeluh.
Ongkos jutaan rupiah untuk pengadaan bukan hal mendesak. PKL merasa biaya jutaan rupiah itu menjerat kantong mereka.
Salah satu pedagang ini, mesti merogok kocek Rp 2,2 juta buat menempati tenda berukuran 3,4 meter. Ia juga ditagih Rp 1,2 juta buat mengganti meja lamanya yang terbuat dari kayu.
"Kita enggak pernah mau. Tetapi kalau enggak mau, katanya lebih baik pergi diganti orang lain saja (diganti pedagang lain)," ujar pria yang menolak disebutkan namanya ini, Jumat (13/3/2015).
Dengan bahasa sedikit mengancam itu, lanjutnya dia, pedagang di sana banyak memilih diam. Ada sekitar 50 lebih PKL yang mesti menerima proyek dari salah satu oknum LMK di Kelurahan Pisangan Timur tersebut.
Jika dikalikan dengan jumlah PKL, pengadaan meja dan tenda ini nilainya bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta.
"Belum lagi kita juga dikejar pembuatan rekening Bank DKI, Rp 500.000. Yang menagih juga orang yang sama dari LMK kelurahan itu. Sekarang kita dagang malah pusing, jadi dikejar-kejar," ujar pedagang itu.
Padahal, nilai pembuatan meja besi tak semahal yang ditagih oknum LMK kelurahan tersebut. Ia akhirnya menawar untuk membeli meja sendiri di luar. Akhirnya diperbolehkan.
Meja besi di luar, ternyata seharga Rp 800.000. "Di mereka mahal. Kalau di luar murah. Saya maksain aja datang ke sana, akhirnya dibolehin. Asal katanya yang penting sama, biar rapih," ujar PKL yang sudah berjualan selama 30 tahun itu.
Pemasangan tenda itu baru dilakukan awal Maret ini. Seluruh tenda sudah jadi. Tinggal meja-meja yang belum semuanya seragam. Masih ada PKL yang berjualan dengan meja kayu.
PKL lainnya juga merasa keberatan dengan pengadaan ini. "Semuanya enggak mau, tetapi di depan mereka kita enggak bisa buat apa-apa. Ya di belakang ini baru ngedumel," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.