Aulia, juga 69 mahasiswa lainnya, pun panik. Mereka berlarian keluar melalui dua pintu laboratorium tersebut.
"Saat ledakan, saya sedang fokus memperhatikan destilasi (pemisahan zat dari campurannya), langsung panik dan berhamburan, " kata gadis itu.
Aulia mengaku jaraknya dengan sumber ledakan tersebut sekitar 3 meter. Saat itu, posisinya membelakangi sumber ledakan sehingga ia tidak terkena pecahan kaca. Namun, ia melihat beberapa temannya terluka kena pecahan kaca yang diduga dari labu destilasi yang pecah.
"Melihat beberapa teman berdarah, semakin panik kemudian beberapa dosen sibuk mengevakuasi mereka," tambah Aulia. Ia juga melihat beberapa dosen berusaha menenangkan teman-temannya.
Setelah kejadian itu, kegiatan praktik pun dihentikan. Menurut Aulia, praktik destilasi itu baru pertama kali dilakukan. Praktik itu ialah untuk mata kuliah analisis bahan baku sediaan farmasi.
"Ini baru yang pertama mungkin ada kelompok tidak paham sehingga membiarkan suhu di labu destilasi itu lebih dari 70 derajat celsius," kata dia.
Kini Aulia masih merasa trauma dan belum siap melakukan praktik yang sama dalam waktu dekat ini. "Kalau praktik yang lain siap, tetapi kalau praktik destilasi belum. Trauma sama ledakan yang keras itu," kata dia.
Dia mengaku melihat mahasiswa dari gedung sebelah Fakultas Farmasi juga berhamburan keluar. Jarak antara Gedung Fakultas Farmasi dengan gedung yang lainnya sekitar 20 meter.
Seperti diberitakan, ledakan terjadi di Laboratorium Kimia Kualitatif Fakultas Farmasi Universitas Indonesia. Ledakan tersebut berasal dari labu destilasi akibat tekanan yang tinggi. Akibat ledakan tersebut, dua orang luka parah dan 13 lainnya luka ringan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.