Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aiman Malam Ini "Membongkar Permainan Anggaran Siluman"

Kompas.com - 23/03/2015, 19:45 WIB


KOMPAS.com
- Anggaran siluman menjadi akar konflik dua lembaga pamong praja ibu kota, antara Pemerintah Provinsi dan DPRD DKI Jakarta.

Sejumlah dana ditemukan tiba-tiba muncul, disisipkan diam-diam. Nilai banjir anggaran yang kerap disebut dana siluman tersebut mencapai Rp 12 triliun lebih dalam bentuk yang beragam.

Dan yang paling mencolok berada pada anggaran Suku Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Di antaranya pengadaan alat uninterruptible power supply (UPS) senilai Rp 5,9 miliar di puluhan sekolah. Selain itu, juga ada pengadaan alat kebugaran senilai Rp 30 miliar.

Setelah mewawancarai secara eksklusif Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pekan lalu, pembawa acara Kompas TV Aiman Witjaksono mendatangi dua sekolah yang menerima alat kebugaran dan alat UPS di Jakarta.

"Dari angket yang diberikan, sudah ada check list alat yang dibutuhkan. Kami hanya tinggal memesan dari daftar check list tersebut," ungkap Sugandi Sudari, Wakil Kepala Bidang Sarana dan Prasarana SMKN 6 Jakarta.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SMKN 13 Jakarta, Anshori mengatakan bahwa pihak sekolah hanya diberitahu akan ada pengiriman alat UPS. Tapi, sebetulnya yang dibutuhkan oleh pihak sekolah adalah penambahan daya listrik.

"Sudah beberapa kali kami ajukan penambahan daya listrik, tapi belum terealisasi," terang Anshori.

Apa sebenarnya yang dibutuhkan dua sekolah yang disambangi oleh Aiman? Simak penuturan pihak sekolah dan wawancara ekslusif Gubernur Basuki Tjahaja Purnama selengkapnya pada program "AIMAN" episode "Membongkar Permainan Anggaran Siluman" pada Senin, 23 Maret 2015 pukul 20.00 WIB di Kompas TV. (KompasTV/Ike Kesuma)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com