Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peziarah TPU Kapuk Teko Tabur Bunga di Saluran Air

Kompas.com - 30/03/2015, 20:06 WIB
Nur Azizah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama 27 tahun tempat pemakaman umum (TPU) Kapuk Teko, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, terendam banjir. Akibatnya 3.810 makam di TPU itu tidak terlihat.

Menurut seorang peziarah, Lusiah, ayahnya dimakamkan di TPU itu. Dia sulit mengenali makam sang ayah karena seluruh permukaan TPU itu tertutup air, eceng gondok, dan sampah.

"Makam ayah saya di mana ya, Pak? Tiga tahun lalu, waktu saya ziarah masih ada nisannya di sana," tanya Lusiah kepada Nurman (55), penjaga makam. Jarinya menunjuk ke arah sebuah bangunan.

Nurman (55) pun tak dapat menjawab di mana letak makam ayah Lusiah. "Tabur bunga di mana saja sama, Bu. Yang penting doanya sampai ke almarhum," jawab Nurman.

Lusiah pun mengikuti saran Nurman. Perempuan asal Kalideres itu akhirnya menabur bunga di atas saluran air tepat di belakang tempat pengolahan sampah warga sekitar.

"Pas saya ke sini masih ada makam bapak saya di sini. Tapi sekarang kok sudah ada bangunan di sini," ujar Lusiah.

Pantauan Kompas.com tak ada satu pun nisan yang terlihat. Lahan seluas satu hektar itu malah ditumbuhi enceng gondok, lebih pantas disebut lahan pertanian. Di pinggir pemakaman, sampah-sampah berserakan.

"Sudah susah dikenali lagi, ahli waris juga bingung makam keluarganya ada di mana," tutur Nurman.

Nurman menceritakan, tahun 2014 lahan makam sempat dikeringkan, saat itu terlihat fisik makam dan batu nisan sudah mulai rusak. Adapun batu nisan bertuliskan nama keluarga yang meninggal sudah rusak, pudar, bahkan hilang sehingga sulit mengenali makam.

Ditemui terpisah, Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakanan Jakarta Barat Djauhar Arifin mengatakan, seharusnya revitalisasi makam sudah dimulai awal tahun, tetapi hingga saat ini pemindahan urung dilaksanakan karena terbentur anggaran.

Di APBD 2015, Djauhar mengajukan anggaran sekitar Rp 3 miliar untuk memindahkan 3.810 makam Kapuk Teko ke TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.

"Karena gonjang-ganjing APBD, kami belum tahu ada alokasi dana untuk itu atau tidak. Tapi, kami tetap usulkan sebagai program prioritas tahun anggaran 2015," kata Djauhar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com