Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Penjara BNN yang Dibobol 10 Tahanan Memiliki Penjagaan Cukup Ketat

Kompas.com - 31/03/2015, 15:35 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) di Cawang, Jakarta Timur, dihebohkan dengan kaburnya 10 tahanan lembaga antinarkoba tersebut. Para tahanan kabur dari sel mereka dengan cara menjebol tembok, jeruji besi, dan terali di Gedung Direktorat Pengawasan Tahanan, Barang Bukti, dan Aset Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional.

Para tahanan diketahui merupakan penghuni empat kamar penjara dari total 12 kamar tahanan.

Yang mengherankan, bagaimana caranya tahanan lain tak tahu 10 orang tersebut melarikan diri? Padahal, BNN menyebutkan bahwa satu kamar penjara dapat dihuni sekitar enam orang.

Kepala Bagian Humas BNN Komisaris Besar Slamet Pribad mengatakan, hal ini masih didalami. Menurut dia, terungkapnya kejadian itu setelah tahanan melapor ada tahanan yang kabur. "Jadi ada salah satu tahanan ada yang berteriak," kata Slamet di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (31/3/2015).

BNN belum dapat memberi kesimpulan apakah orang dalam terlibat. Sebab, tim Inspektorat BNN sedang memeriksa para penjaga tahanan.

Saat kejadian, kata Slamet, gedung tahanan itu sedang dijaga oleh sekitar empat orang. Gedung penjara yang dibobol adalah bangunan yang memiliki penjagaan cukup ketat.

"Kita sedang periksa semua, termasuk CCTV," ujar Slamet.

BNN belum tahu dengan alat apa para tahanan dapat memotong besi jeruji dan bagaimana para tahanan dapat memperolehnya. Belum disimpulkan pula apakah ada orang yang membantu tahanan yang kabur sekitar pukul 03.00 dini hari tadi. Atau, lanjut dia, kemungkinan mengenai adanya orang luar yang membantu.

Salah satu tahanan disebutkan terlatih secara semi-militer. Namun, BNN belum mengetahui siapa otak pelarian ini.

Meski demikian, BNN menduga kuat rencana pelarian para tahanan yang terancam hukuman mati atas kasusnya itu telah disiapkan secara matang.

"Menurut saya, mereka sudah mendesainnya jauh hari, mungkin sekitar satu minggu," ujar Slamet.

Dia menduga para pelaku melarikan diri melalui gedung Rumah Sakit Otak yang bangunannya bersebelahan persis. Para tahanan diduga memanjat tembok setinggi sekitar lima meter dengan bantuan kayu.

Kini BNN tengah memburu para tahanan yang kabur. BNN telah meminta agar para tahanan menyerahkan diri atau mendapat sanksi tegas.

Lembaga ini menyatakan telah menerbitkan daftar pencarian orang untuk semua tahanan dan bekerja sama dengan instansi pemerintahan lain dan masyarakat untuk segera menangkap kembali para tahanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com