Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bosan "Nyopir", 4 Pria Ini Malah Bobol Rumah Kosong

Kompas.com - 31/03/2015, 21:52 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penghasilan yang pas-pasan membuat empat sopir tembak ini nekat membobol rumah kosong. Selama beraksi, sopir-sopir itu sudah membobol tujuh rumah kosong.

"Saya kan cuma sopir tembak, kurang penghasilannya, jadi kerja begini," ujar salah satu pelaku, Yudi Syah alias Gendut, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (31/3/2015).

Dengan berbalut baju tahanan oranye dan tangan terborgol, ia pun mengakui bahwa tuntutan ekonomilah yang membuat ia nekat membobol rumah-rumah yang sedang ditinggal pemiliknya itu. Ia bersama tiga teman lainnya pun tergabung dalam satu komplotan. Namun, aksi mereka dipatahkan.

Adalah Gendut, Sunoko alias Noko, Siswanto alias To yang tertangkap di Bengkulu, dan Ahmad Mudrika alias Ahmad yang tertangkap di Lampung.

Kepala Unit I Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum Komisaris Budi Towoliu mengatakan, penangkapan dilakukan pada 28 Maret 2015 lalu di Bandar Lampung.

"Penangkapan dilakukan setelah diketahui para tersangka sedang berada di Bandar Lampung," ujar Budi.

Selanjutnya, berdasarkan pengembangan kasus, tersangka lainnya ditangkap di sebuah hotel di Bengkulu. Menurut pengakuan Gendut, komplotan ini sudah beraksi sebanyak tujuh kali di lokasi yang berbeda pula. Jadi, meski tertangkap di Sumatera, tetapi komplotan ini juga kerap beraksi di Jakarta.

"Yang kami sudah identifikasi lokasi pencuriannya yaitu di Pondok Gede dan Kelapa Gading," tutur Budi.

Budi menuturkan, sebelum membobol rumah kosong, komplotan ini biasanya melakukan pemetaan rumah yang menjadi sasaran. Kemudian, ada orang yang berperan berpura-pura menjadi tamu, kemudian mencongkel pintu rumah dengan alat-alat seperti obeng dan kawat. Mereka dapat dikenakan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com