Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Blakblakan soal Fantastisnya Belanja Pegawai dalam RAPBD 2015

Kompas.com - 02/04/2015, 15:14 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan alasan Pemprov DKI mengusulkan anggaran fantastis untuk belanja pegawai. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebelumnya mempertanyakan alasan Pemprov DKI yang menaikkan usulan anggaran belanja pegawai pada Rapergub RAPBD 2015, dari Rp 19,02 triliun menjadi Rp 19,52 triliun. 

"Kenapa belanja alokasinya tinggal 61 persen dan belanja pegawai lebih tinggi? Dulu ibaratnya belanja pegawai itu dititipkan di pos belanja barang sama jasa," kata Basuki dalam rapat klarifikasi Rapergub RAPBD 2015 di Gedung Blok F Kemendagri, Kamis (2/4/2015). 

Basuki mengaku sudah tidak mau lagi menerapkan sistem anggaran seperti itu. Ia mengatakan, 61 persen alokasi belanja barang itu murni difungsikan untuk belanja barang saja. Tidak ada gaji, honor, dan tidak ada mark-up anggaran.

Basuki mengaku pernah mengatakan kepada pegawai negeri sipil (PNS) DKI tentang keinginannya mewujudkan good governance. Ia pun bertanya kepada para PNS tentang besaran gaji yang sebaiknya mereka terima, tanpa mereka melakukan mark-up anggaran dan menerima honorarium.

"Lalu mereka ngomong, 'Kalau kami sudah tua, berumur, anak-anak kuliah, sekolah, ya mesti (dapat gaji) di atas Rp 50 juta sampai Rp 60 jutalah, Pak'. Ya sudah kalau begitu kami kasih, tetapi ada poin-poin yang harus dipenuhi," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.

Provinsi lain, kata Basuki, diizinkan untuk mengalokasi anggaran belanja pegawai sebesar 30 persen. Pasalnya, provinsi lain tidak pernah menanggung gaji pegawai di wilayah kabupaten dan kota. Sementara itu, Pemprov DKI menanggung gaji pegawai, mulai dari pegawai terkecil di tingkat kelurahan hingga provinsi.

"Jadi, (penentuan) angka-angka ini yang perlu (Kemendagri dan DKI) duduk bersama membahas anggaran. Misalnya, kenapa belanja kantor begitu besar. Saya juga sudah bilang, 'Ini apa-apaan beli komputer melulu, beli meja melulu'. Kami sudah kurangi anggarannya, tetapi ya masih saja dari penyusup-penyusup itu kan. Mesti sama-sama diselesaikan," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Salat Idul Adha

Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Salat Idul Adha

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Megapolitan
Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Megapolitan
Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Megapolitan
Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Megapolitan
Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com