JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Hak Angket Muhammad Sangaji memberi komentar soal hadirnya sejumlah mahasiswa yang menggelar spanduk ketika sidang paripurna sedang berlangsung. Pria yang akrab disapa Ongen ini menganggap hal tersebut merupakan bentuk demokrasi.
"Secara demokrasi, boleh-boleh saja menyampaikan apa yang menjadi keinginan mereka, jadi enggak ada yang salah yah," ujar Ongen di gedung DPRD DKI, Senin (6/4/2015).
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana. Lulung menganggap sikap yang ditunjukan para mahasiswa tersebut merupakan hak berpendapat mereka. Sebagai anggota dewan, Lulung mengatakan dia harus menghargai hal itu.
Untuk menghargai mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Jakarta tersebut, Lulung bahkan menandatangani spanduk yang dibawa para mahasiswa. Hal tersebut untuk memenuhi permintaan para mahasiswa yang memang meminta Lulung menandatangani spanduk mereka.
"Ini kan bentuk demokrasi, jadi ya biarkan saja," ujar Lulung.
Sebelumnya, sejumlah mahasiswa tiba-tiba mendatangi balkon ruang sidang paripurna DPRD DKI saat pelaksanaan paripurna angket. Ketika itu, Ketua Tim Angket Muhammad Sangaji hampir selesai menyampaikan laporan hasil penyelidikan terhadap pelanggaran kebijakan yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Mendukung DPRD DKI impeach Ahok," isi dari spanduk yang dibawa mahasiswa tersebut di ruang sidang paripurna, Senin (6/4/2015).
Awalnya, ada satu buah spanduk yang dipasang oleh para mahasiswa. Tidak lama setelah spanduk itu dipasang, mereka ingin memasang spanduk lainnya. Akan tetapi, staf DPRD mencabut spanduk milik mereka dan merebutnya. Sehingga, hanya satu spanduk yang sempat terpasang.
Selain spanduk, ternyata juga ada mahasiswi yang sudah menunggu anggota DPRD selesai melaksanakan sidang paripurna. Mereka membagi-bagikan bunga mawar berwarna merah dan putih kepada beberapa anggota Dewan seperti Muhamad Sangaji dan Abraham Lunggana. Di baju mereka, tertera tulisan "Ahok Harus Turun".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.