Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tanggapan Anggota DPRD soal Mahasiswa Gelar Spanduk di Sidang Paripurna

Kompas.com - 07/04/2015, 06:46 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Hak Angket Muhammad Sangaji memberi komentar soal hadirnya sejumlah mahasiswa yang menggelar spanduk ketika sidang paripurna sedang berlangsung. Pria yang akrab disapa Ongen ini menganggap hal tersebut merupakan bentuk demokrasi.

"Secara demokrasi, boleh-boleh saja menyampaikan apa yang menjadi keinginan mereka, jadi enggak ada yang salah yah," ujar Ongen di gedung DPRD DKI, Senin (6/4/2015).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana. Lulung menganggap sikap yang ditunjukan para mahasiswa tersebut merupakan hak berpendapat mereka. Sebagai anggota dewan, Lulung mengatakan dia harus menghargai hal itu.

Untuk menghargai mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Jakarta tersebut, Lulung bahkan menandatangani spanduk yang dibawa para mahasiswa. Hal tersebut untuk memenuhi permintaan para mahasiswa yang memang meminta Lulung menandatangani spanduk mereka.

"Ini kan bentuk demokrasi, jadi ya biarkan saja," ujar Lulung.

Sebelumnya, sejumlah mahasiswa tiba-tiba mendatangi balkon ruang sidang paripurna DPRD DKI saat pelaksanaan paripurna angket. Ketika itu, Ketua Tim Angket Muhammad Sangaji hampir selesai menyampaikan laporan hasil penyelidikan terhadap pelanggaran kebijakan yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Mendukung DPRD DKI impeach Ahok," isi dari spanduk yang dibawa mahasiswa tersebut di ruang sidang paripurna, Senin (6/4/2015).

Awalnya, ada satu buah spanduk yang dipasang oleh para mahasiswa. Tidak lama setelah spanduk itu dipasang, mereka ingin memasang spanduk lainnya. Akan tetapi, staf DPRD mencabut spanduk milik mereka dan merebutnya. Sehingga, hanya satu spanduk yang sempat terpasang.

Selain spanduk, ternyata juga ada mahasiswi yang sudah menunggu anggota DPRD selesai melaksanakan sidang paripurna. Mereka membagi-bagikan bunga mawar berwarna merah dan putih kepada beberapa anggota Dewan seperti Muhamad Sangaji dan Abraham Lunggana. Di baju mereka, tertera tulisan "Ahok Harus Turun".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Tak Mau Vandalisme, Fermul Kini Minta Izin Dulu Sebelum Bikin Grafiti di Fasilitas Publik

Megapolitan
Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Pengelola Diminta Kembali Laporkan 7 Eks Pekerja yang Jarah Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Belum Tetapkan Virgoun Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Sederet Masalah Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang: Bangunan Tak Kokoh, Keramik Terangkat, hingga Air Kotor dan Berbau

Megapolitan
Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Polisi Tangkap Virgoun Usai Konsumsi Sabu dengan Seorang Perempuan

Megapolitan
Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Pemprov DKI Segel Bangunan di Menteng yang Diduga Langgar Aturan Perubahan Tata Ruang

Megapolitan
Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Hasil Tes Urine Virgoun Positif Metamfetamina

Megapolitan
Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Polisi Sita Sabu dan Alat Isap Saat Tangkap Virgoun

Megapolitan
Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Pemkot Bakal Normalisasi Sungai Cidepit di Gang Makam Bogor

Megapolitan
Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Minta Inspektorat Periksa 7 Pekerja yang Jarah Rusunawa Marunda, Heru Budi: Harus Ditindak!

Megapolitan
Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Pendukung Tak Ingin Anies Duet dengan Kaesang, Pengamat: Bentuk Penegasan Mereka Anti Jokowi

Megapolitan
Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Sudah Bayar Rp 250.000 Per Bulan, Air Warga Perumahan Subsidi Jokowi di Cikarang Sering Kotor dan Berbau

Megapolitan
Pilu Ibu di Bogor, Kini Hanya Duduk di Kursi Roda karena Kerusakan Otak Usai Operasi Caesar

Pilu Ibu di Bogor, Kini Hanya Duduk di Kursi Roda karena Kerusakan Otak Usai Operasi Caesar

Megapolitan
Seniman Minta Disediakan Taman Khusus untuk Menggambar Grafiti

Seniman Minta Disediakan Taman Khusus untuk Menggambar Grafiti

Megapolitan
Suramnya Kondisi Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang, Terbengkalai seperti Kota Mati hingga Jadi Tempat Mesum

Suramnya Kondisi Rumah Subsidi Jokowi di Cikarang, Terbengkalai seperti Kota Mati hingga Jadi Tempat Mesum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com