Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Limbah Industri Rumahan Diduga Bikin Kali Mookevart Tercemar

Kompas.com - 10/04/2015, 17:51 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Camat Cengkareng Ali Maulana Hakim menduga bahwa tercemarnya air di Kali Mookervart bukan disebabkan limbah dari pabrik-pabrik besar, melainkan limbah usaha rumahan dan limbah rumah tangga.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku dapat laporan dari warga bahwa pabrik-pabrik di sepanjang Kali Mookervart yang membuang limbah saat air pasang. Namun hal itu ternyata air yang dipompa ke kali saat pabrik tergenang banjir, bukan limbah.

"Kalau (limbah) dari pabrik enggak ada ya. Potensi pencemaran dari home industry, misalnya pabrik tahu di Rawa Buaya, RW 04. Itu memang di pinggir kali, cuma bukan Kali Mookervart, tapi Kali Anak Pesanggrahan," kata Ali, Jumat (10/4/2015).

Menurut Ali, pabrik-pabrik besar wajib memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sehingga tidak bisa membuang limbah sembarangan. Namun usaha rumahan ini tidak diwajibkan menerapkan IPAL sehingga berpotensi membuang limbah hasil produksinya ke tempat lain, seperti kali.

Dia juga menyoroti kebiasaan masyarakat yang tinggal dekat dengan Kali Mookervart. Ali melihat bahwa air limbah rumah tangga, seperti air bekas cucian baju dan peralatan dapur, turut dibuang ke kali. Jumlah limbah per rumah tangga sendiri diakui memang tidak besar, tetapi jika ada banyak rumah tangga yang berperilaku sama, maka akan berdampak besar pada kondisi kali.

 
"Potensi limbah cair di masyarakat berupa detergen. Detergen bisa bikin air bau. Padatnya sampah dari masyarakat juga bikin kali jadi bau," tambah Ali.

Dia pun mengaku sudah melakukan langkah tangkap tangan bagi siapa saja yang membuang sampah sembarangan. Namun, hal ini terkendala dengan keterbatasan jumlah personel di lapangan. Kotornya Kali Mookervart juga tidak bisa dilihat di wilayah Cengkareng juga, karena menurut Ali, hulu Kali Mookervart ada di Tangerang. Sehingga, diperlukan langkah-langkah strategis antarwilayah untuk memulihkan Kali Mookervart.

Pantauan Kompas.com di Kali Mookevart dekat perempatan Rawa Buaya, airnya hitam pekat dan tidak mengalir layaknya kali yang lain. Di beberapa tempat, banyak terjadi pengendapan tanah sehingga menyebabkan pendangkalan dasar sungai. Selain itu, aroma tidak sedap dari kali sudah bisa tercium bahkan dari jarak jauh. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com