"Mereka ini punya duit, dan duitnya itu tidak berseri. Gampang sekali menyuap ke sana kemari," kata Dedi ketika ditemui di kantor BNN Cawang, Jakarta Timur, Selasa (14/4/2015).
Namun, Dedi tak menjelaskan maksud perkatannya tersebut. Ia hanya memberi contoh bahwa banyak terpidana kasus narkoba, meski sudah tinggal di penjara, tetap bisa menjalankan bisnisnya.
"Contohnya Freddy Budiman, yang ditangkap tahun 2009 dengan barang bukti 1,4 juta butir ekstasi. Jangankan yang sudah di penjara, di lapas saja masih," ujar Dedi.
Menurut Dedi, narkoba sudah "menggiurkan" semua kalangan. Tak hanya warga sipil, lanjut dia, aparat, seperti Polri dan TNI, pun dapat terjerat.
Dedi meyakini ada keterlibatan orang dalam dalam kasus kaburnya sepuluh tahanan ini. Sebab, banyak kasus serupa di negara lain yang juga melibatkan orang dalam.
"Indikasi itu masih kami dalami. Ini sungguh sangat menyesakkan dada bagi kita. Petugas di lapangan (yang mengejar) itu sangat capek. Kalau ada keterlibatan, akan kami tindak, akan kami berikan sanksi yang cukup tegas," ujar Dedi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.