"Kalau PDI-P itu, kalau Ibu (Megawati) tunjuk, semuanya diam. Pak Boy (Ketua DPD PDI-P Boy Sadikin) punya pemikiran lain, tetapi karena perintahnya Ibu, ya kita semua diam," ujar Prasetio yang juga Ketua DPRD DKI di Gedung DPRD, Selasa (21/4/2015).
Prasetio mengatakan, Megawati telah mengatakan kepada Prasetio agar Fraksi PDI-P tidak perlu ikut mendukung HMP. Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Boy Sadikin dan Wakil Gubernur DKI Djarot Syaiful Hidayat.
Prasetio yakin semua anggota fraksi akan mematuhi keputusan yang telah dibuat Ketua Umum. Oleh karena itu, Prasetio tidak khawatir akan ada anggota yang tidak loyal dan berbalik mendukung HMP.
Prasetio mengaku mengetahui semakin banyak fraksi yang memutuskan untuk tidak mendukung HMP, misalnya Fraksi Partai Nasdem, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, dan Fraksi Partai Hanura.
Namun, Prasetio menolak melakukan kalkulasi terlebih dahulu untuk memperhitungkan jumlah dukungan dalam paripurna nanti. "Ya kita ngomong dululah. Saya belum berani ngomong soal (kalkulasi) itu, nanti saja pada saatnya. Tapi, mudah-mudahan semua sejuklah," ujar Prasetio.
Hal yang paling penting, kata Prasetio, adalah menjaga agar semua anggota DPRD bisa solid, meskipun sedang terjadi perbedaan pendapat seperti saat ini.
Prasetio mengatakan, hal itulah yang sedang ia perjuangkan. "Intinya sekarang bagaimana semua yang 106 ini tetap solid meski ada perbedaan," ujar Prasetio.
Sebelumnya, banyak anggota Dewan yang berpendapat masih banyak pendukung HMP di dalam Fraksi PDI-P. Anggota Fraksi Partai Demokrat-PAN, Ahmad Nawawi, bahkan mengaku pernah mendengar curhat dari anggota Fraksi PDI Perjuangan soal hak menyatakan pendapat (HMP).
Curhatan tersebut didengar Nawawi sebelum Fraksi PDI Perjuangan membuat keputusan untuk tidak mendukung HMP seperti saat ini. "Saya ngobrol bareng sama PDI-P. Mereka tuh sama hatinya dengan kita. Waktu itu mereka bilang takut, takut kebijakan dari atas akan memengaruhi dan mereka tidak berdaya," ujar Nawawi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.