Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Sosok Abdurrahman Wahid Melalui Patung Gus Dur Kecil

Kompas.com - 25/04/2015, 12:34 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sosok Presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid dimunculkan kembali melalui wujud sebuah patung yang diresmikan di Taman Amir Hamzah, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (25/4/2015). Patung tersebut diberi nama Patung Gus Dur Kecil. 

Gus Dur, sapaan Abdurrahman Wahid, ditampilkan dalam figur semasa dia masih kecil, tepatnya saat umur sembilan tahun.

"Setelah patung Presiden Obama waktu kecil, kita buat juga patung Gus Dur kecil. Tujuan kami adalah untuk menginspirasi orang, terutama anak-anak, bahwa siapa pun bisa menggapai mimpinya setinggi langit dengan semangat seperti Gus Dur," tutur salah satu inisiator pembuat patung, Ron Mullers, Sabtu.

Patung Gus Dur semasa kecil digambarkan tengah berdiri dan membaca buku. Pose tersebut dipilih karena saat kecil Gus Dur memang gemar membaca buku, sedangkan tempat menaruh patung Gus Dur, yakni Taman Amir Hamzah, merupakan tempat bermain saat Gus Dur masih kecil.

"Gus Dur dulu suka bermain bola di sini karena dekat dengan rumahnya dulu yang sekarang jadi Wahid Institute," kata Ron.

Bentuk fisik patung Gus Dur kecil berbahan dasar perunggu dengan lapisan warna coklat keemasan. Berat dari patung itu sendiri adalah 400 kilogram dengan tinggi 1,2 meter di atas penyangga berbahan batu candi dari Muntilan setinggi 80 sentimeter. Patung tersebut dibuat oleh seniman Yani Mariani Sastranegara.

Patung tersebut diresmikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan dihadiri Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Acara itu juga dihadiri keluarga dan kerabat Gus Dur, seperti istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid, dan anaknya, Yenny Wahid.

Dalam sambutannya, Basuki mengatakan, sosok Gus Dur merupakan pahlawan dan inspirasi bagi siapa saja. Bahkan, patung tersebut juga bisa menjadi pemicu semangat bagi siapa saja dan inspirasi bagi anak-anak bahwa mereka bisa menjadi apa saja seperti yang mereka mau.

"Jadi, jangan sekali-sekali remehin anak kecil. Bisa jadi anak kecil itu presiden kamu di masa depan," tutur Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com