Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Besok, Jalur Transjakarta di Sekitar Mapolda Metro Jaya Dihilangkan

Kompas.com - 26/04/2015, 11:30 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai Senin (27/4/2015) besok, jalur bus transjakarta koridor I yang berada di kawasan sekitar Mapolda Metro Jaya untuk sementara akan dihilangkan. Situasi ini direncanakan akan berlaku selama satu bulan ke depan, tepatnya hingga 25 Mei.

Sebab, di lokasi tersebut akan dilakukan pengerjaan grouting (injeksi tanah) untuk proteksi kabel listrik tegangan tinggi, terkait dengan pembangunan stasiun mass rapid transit (MRT) di depan Istora Senayan.

Kabel listrik dengan tegangan 150 volt itu posisinya melintang dari barat ke timur sedalam enam meter di sekitar area pembangunan.

"Proses pengerjaannya membutuhkan area kerja ekstra yang mengenai lalur transjakarta. Karena itu untuk sementara, transjakarta akan berbagi lajur dengan kendaraan lainnya," kata staf komunikasi PT MRT Bayu Anindito melalui keterangan tertulisnya, Minggu (26/4/2015).

Menurut Bayu, penghilangan juga berlaku untuk lajur cepat. Sebab nantinya hanya akan ada dua lajur cepat, dari sebelumnya tiga lajur.

"Sebelumnya di sisi timur depan Mapolda Metro Jaya ada tiga lajur cepat, dua lajur lambat, dan satu lajur transjakarta. Tetapi mulai besok akan menjadi dua lajur cepat, dua lajur lambat, dan satu lajur mixed," ucap dia.

Selain pengerjaan proteksi kabel listrik di kawasan sekitar Mapolda Metro Jaya, Bayu menyebut ada dua lokasi lain yang juga tengah melakukan perubahan area kerja.

Kedua lokasi itu yakni lokasi pembangunan stasiun MRT di kawasan Dukuh Atas dan Bundaran HI. Namun ia memastikan di kedua lokasi tersebut tidak akan ada pengurangan lajur jalan untuk lalu lintas kendaraan.

Dengan demikian, jumlah lajur jalan akan tetap seperti biasa. "Ada pergeseran area kerja di titik Dukuh Atas dan Bundaran HI. Tetapi tidak ada perubahan terhadap jumlah lajur," ujar Bayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com