Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minim Penjaga, Zona A Balai Betawi Rawan Maling

Kompas.com - 27/04/2015, 17:38 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Minimnya penjagaan di kompleks Pusat Perkampungan Budaya Betawi (PBB), Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, membuat lokasi tersebut rentan menjadi target pencurian. Unit Pengelola Terpadu (UPT) PBB berdalih jika hal tersebut menjadi penyebab pembangunan di Zona A itu ikut tersendat.

"Luas Zona A ini sekitar 3,2 hektare. Batasnya kali dan ada pagarnya. Tetapi, namanya maling siapa yang tahu," ujar Kepala UPT PBB, Supli Ali, Senin (27/4/2015).

Menurut Supli, salah satu dari tiga kawasan utama PBB itu memang masih dalam proses pembangunan dan perawatan.

Saat ini, pembangunan Zona A, diketahui baru rampung 70 persen. Sehingga, masih ada sejumlah pekerja dari pihak Waskita selaku pemenang tender yang beraktivitas di sana.

"Sebetulnya ada petugas pengawas dari PT Waskita sebanyak empat orang. Tetapi, sepertinya lampu yang ada di rumah adat tetap hilang," kata Supli Ali.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh salah satu pekerja di bagian cleaning service, Paul (38). Menurut dia, meski minim pengamanan, namun sejumlah pekerja bangunan kerap menginap di lokasi proyek.

Para pekerja bangunan itu juga dapat meringkan kerja petugas pengamanan.

"Kalau petugas keamanan resminya cuma satu. Itu pun titipan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, tetapi yang bayar dari Waskita. Biasanya pekerja bangunan juga sering menginap kok. Saya juga kadang pulangnya pukul 22.00 malam," ujarnya.

Meski demikian, Paul tidak menampik aksi pencurian juga bisa terjadi saat siang hari. Sebab, petugas keamanan yang bersiaga hanya bertugas sejak pukul 18.00-06.00 WIB hari berikutnya.

"Kalau siang, ya begini Mas, sepi. Ada CCTV sih, tetapi kan enggak tahu sudah beroperasi atau belum," tuturnya.

Sebelumnya, UPT PBB sempat mengeluhkan hilangnya lampu-lampu di empat rumah adat Betawi di Zona A yang diduga akibat ulah maling.

Rumah adat tersebut merupakan tempat para penampil melakukan persiapan sebelum mentas di panggung terbuka yang berada di tengah kolam.

Untuk diketahui, perkampungan Setu Babakan terpilih sebagai cagar Budaya Betawi berdasarkan SK Gubernur No 9 tahun 2000.

Perkampungan ini juga merupakan salah satu objek yang dipilih Pacific Asia Travel Association (PATA) sebagai tempat kunjungan wisata bagi peserta konferensi PATA di Jakarta pada bulan Oktober 2002.

Namun, belum sempat diresmikan, beberapa bangunan pun mulai rusak akibat kurangnya perawatan. Mulai dari kolam yang dipenuhi jamur, atap kanopi yang mudah dirembes air tadahan, hingga lantai kayu yang retak dan melengkung.

Wilayah tersebut berdiri di atas lahan seluas 289 yang terbagi tiga wilayah. Zona A PBB, Zona B Perkampungan Betawi di kawasan Embrio dan Zona C yang belum dibangun.

Totalnya pembangunan di tiga wilayah tersebut menghabiskan dana sebesar Rp 120 miliar. Namun, dalam APBD 2015 yang belum disahkan tetap dianggarkan sebesar Rp 75 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com