Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Klarifikasi soal Wacana Lokalisasi lewat Twitter

Kompas.com - 29/04/2015, 18:59 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mencoba melakukan klarifikasi melalui akun Twitter-nya soal wacana apartemen lokalisasi yang sempat dia lontarkan. Melalui akun @basuki_btp, Ahok (sapaan Basuki) mengawali kicauannya dengan menyapa netizen.

"Selamat siang, udah lama saya nggak ngetwit. Sambil di perjalanan mau twit beberapa hal," tulis Ahok di akun Twitternya, Rabu (29/4/2015).

Diduga, Ahok menulis kicauan tersebut dalam perjalanan menuju Balai Kota seusai menghadiri musyawarah perencanaan pembangunan nasional (musrenbangnas) bersama Presiden RI Joko Widodo dan gubernur dari provinsi lain.

Dalam kesempatan tersebut, Ahok mengaku, banyak pihak yang bertanya soal wacana lokalisasi prostitusi legal di Jakarta.

"Banyak yg tanya, lokalisasi prostitusi di jkt jadinya gimana? Ya nggak gimana-gimana," tulis Ahok.

Dia memastikan bahwa hal tersebut hanya wacana. Pasalnya, Ahok tahu, banyak penolakan terhadap rencana ini.

Ahok tidak ingin memaksakan wacana tersebut. Masih dalam kicauannya, Ahok menegaskan, yang terpenting adalah masyarakat sadar bahwa praktik prostitusi memang ada di lingkungan sekitar.

Hanya, banyak masyarakat yang pura-pura tidak tahu akan hal tersebut. Ahok menyimpulkan masyarakat sadar karena banyak yang mengomentari wacana tersebut.

"Tanggapan publik sangat 'ramai', Artinya masyarakat memang masih peduli dengan moral anak bangsa. Hebat kan.

Selanjutnya, Ahok seakan membuat kesimpulan bahwa masyarakat Jakarta memang tidak ingin praktik prostitusi berlangsung di lingkungannya. Satu-satunya pihak yang menginginkan hal tersebut mungkin adalah mereka yang mengambil keuntungan dari praktik prostitusi.

Akan tetapi, praktik tersebut nyata. Ahok mengajak masyarakat yang mengetahui praktik tersebut di lingkungannya untuk segera melapor kepada polisi.

"Karena itu jika ada prostitusi terselubung. Yuk masyarakat laporkan ke pihak berwenang. udah merusak moral, ilegal pula," ucapnya.

Hanya sembilan kicauan yang ditulis Ahok dalam akun Twitternya. Setelah mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan praktik prostitusi, Ahok pun menyudahi kicauannya saat itu. "Sudah sampai kantor lagi. Saya balik kerja lagi, semoga jelas ya. Terimakasih," tulis Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com