Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Jelas, Penyebab Jatuhnya Pria dari Tribun Stadion GBK

Kompas.com - 01/05/2015, 21:16 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Metro Tanah Abang Ajun Komisaris Besar Harry Sulistiadi, belum dapat memastikan penyebab jatuhnya pria dari tribun VVIP Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Jumat (1/5/2015) sore. Meski demikian, Polsek masih mendalami apa pun indikasi penyebab kematian pria itu.

"Korban diduga melompat dari atap tribun dengan kondisi terbakar. Lalu jatuh menimpa (rangka baja) belakang  panggung sebelum jatuh ke lantai stadion. Semua sudah diidentifikasi," kata Harry.

Dia juga telah menginstruksikan anggotanya untuk naik ke atap tribun untuk mengidentifikasi titik pria itu meloncat.

Dari lokasi tersebut ditemukan botol air mineral kosong yang diduga berisi bensin yang digunakan untu menyiram dirinya.

Namun, Harry enggan menyebut botol tersebut berisi cairan jenis bensin atau bahan bakar lainnya. [Baca: Pria yang Jatuh di GBK Diduga Hendak Bakar Atap Panggung]

"Belum bisa saya sampaikan, yang pasti botol kosong air mineral ukuran 600 ml. Itu sedang diselidiki tim forensik," ujarnya.

Dia berharap penyebab jatuhnya pria itu bisa segera diketahui. Harry tidak mau berspekulasi dengan dugaan bunuh diri. Kata dia, polisi menunggu hasil penyelidikan dan pemeriksaan tim forensik.

"Sabar saja, masih kita dalami. Jasad korban sudah di bawa ke rumah sakit Polri," ujarnya.

Sebelumnya, pria itu sempat menghebohkan ratusan ribu buruh yang memadati SUGBK dalam peringatan May Day 2015. Pria itu diduga nekat membakar diri dan meloncat dari atap tribun VVIP ke arah panggung Ahmad Dhani yang sedang beraksi sekitar pukul 17.00 WIB.

Pria itu tewas seketika dengan kondisi mengenaskan. Hasil olah tempat kejadian perkara sementara, tidak ditemukan identitas apa pun dari pria yang diperkirakan berusia 40-45 tahun tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com