Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kalau Kelulusan Dinilai dari UN, Lebih Baik Siswa Tak Usah Sekolah

Kompas.com - 04/05/2015, 09:24 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengapresiasi perubahan mekanisme sistem kelulusan peserta didik yang tidak lagi mengacu pada nilai ujian nasional (UN). Menurut dia, seharusnya memang kapabilitas peserta didik dinilai dari berbagai aspek sejak mereka mulai menuntut ilmu di sekolah tersebut. 

"Saya juga lihat anak-anak tidak stres seperti dulu dan saya kira memang yang menilai itu kepala sekolah dan guru-guru karena mereka yang lebih tahu. Saya juga dulu protes soal UN, kalau kelulusan hanya pakai nilai UN, lebih baik siswa enggak usah sekolah, belajar di rumah saja," kata Basuki, seusai meninjau pelaksanaan UN siswa SMP 65 di SMA 80, Sunter, Jakarta Utara, Senin (4/5/2015).

Guru dan kepala sekolah, lanjut dia, pasti mengetahui peserta didik mana yang nakal atau yang tekun belajar. Selain itu, guru dan kepala sekolah juga harus mengetahui peserta didik mana yang membutuhkan dan layak menerima jaminan pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP). Basuki mengatakan tidak ingin lagi mengetahui ada anak Jakarta yang tidak mampu bersekolah.

"40 persen usia 14-18 tahun anak-anak di Jakarta itu enggak sekolah dan memang kondisi itu mirip di hampir seluruh Indonesia. Di Jakarta saja begitu, apalagi di luar Jakarta," kata Basuki. 

Saat ini, lanjut dia, sistem pemberian KJP kepada peserta didik telah diubah. Apabila dulu orangtua calon penerima KJP tidak boleh menerima gaji di atas nilai upah minimum provinsi (UMP). Pemberian KJP tidak lagi melihat penghasilan yang didapat orang tua, melainkan disalurkan kepada seluruh peserta didik yang kurang mampu. Sehingga guru dan kepala sekolah wajib mengenali peserta didiknya.

"Yang penting anak-anak enggak sendirian berjuang. Kalau siswa SMP dan SMA saja enggak jujur, gimana nanti mau jadi pejabat. Nanti malah ada kejadian lagi beli USB fungsi UPS. Ha-ha-ha," kata Basuki tertawa.

Adapun dalam tinjauan UN tersebut, Basuki didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Arie Budhiman, Asisten Sekda bidang Kesejahteraan Masyarakat Fatahillah, dan lain-lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com