Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi di Jalan Sabang Lebih Disiplin Bayar Meteran Parkir

Kompas.com - 04/05/2015, 11:51 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Juru parkir dengan pakaian biru muda dan rompi biru tua berlambang Dinas Perhubungan langsung menghampiri pengendara motor yang parkir di Jalan Sabang. Juru parkir tersebut mengarahkan pengendara untuk segera ke meteran parkir guna membayar parkir.

Juru parkir lainnya terlihat menghampiri pengendara lain yang hendak membayar meteran parkir. Pengendara tersebut tidak memiliki kartu untuk membayar meteran parkir. Dengan sigap, juru parkir langsung mengeluarkan kartunya untuk membayar parkir pengendara tersebut.

"Kalau di sini alhamdulillah udah pada ngerti. Jadi langsung pada ke meteran parkir," kata juru parkir di Jalan Sabang, Rahmat (40), kepada Kompas.com, Jakarta Pusat, Senin (4/5/2015).

Meteran parkir di kawasan ini dianggap berhasil dalam hal pengelolaannya. Salah satunya lewat kesadaran pengendara terhadap keberadaan meteran parkir.

Kendati demikian, Rahmat tak menampik banyak dari pengendara yang belum memahami betul cara penggunaan alat tersebut. Sehingga, keberadaan Rahmat dan juru parkir lainnya jadi tumpuan para pengendara. "Biasanya kita cuma kasih arahan doang ke orang yang gak tau," ucap Rahmat.

Selain itu, banyak pengendara yang belum memiliki kartu untuk membayar meteran parkir. Rahmat dan teman-temannya pun harus siap siaga dengan kartu yang diisi dengan minimal saldo Rp 400.000.

"Paling banyak pada enggak ada kartu. Ya mau enggak mau kita ladenin," ucap Rahmat.

Masalah pengendara yang enggan membayar parkir di meteran parkir seperti di Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading, tidak terjadi di Jalan Sabang.

"Kalau di sini udah enggak kayak di Kelapa Gading ya. Udah pada ngerti. Kalo di Kelapa Gading kan banyak yang enggak bayar, terus emang di sana mainan kelompoknya kenceng," kata Rahmat.

Pantauan Kompas.com, para pemilik kendaraan yang memarkirkan kendaraannya di Jalan Sabang sudah memiliki kesadaran terkait keberadaan alat tersebut. Saat parkir, mereka langsung menghampiri meteran parkir dan membayar uang parkir mereka. Selain itu, juru parkir juga terlihat siap siaga jika ada pengendara yang belum paham betul penggunaan dari meteran parkir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com