Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung "Nge-tweet", Minta Doa Kasus UPS Cepat Selesai

Kompas.com - 06/05/2015, 13:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana (Lulung) memohon doa agar kasus dugaan penyalahgunaan pengadaan uninterruptible power supply (UPS) pada tahun anggaran 2014 yang kini sedang diusut Bareskrim Polri segera tuntas. Doa itu disampaikan Lulung melalui beberapa kicauan di akun Twitter pribadinya, @halus24.

Kicauan pertama, Lulung yang telah dua kali dimintai keterangan sebagai saksi oleh Bareskrim Polri berharap agar pelaku penyelewengan anggaran tersebut cepat terungkap. 

"Ass....selamat pagi.slam. Sejahtra.kterangan Sy sbgai saksi kasus UPS di Bareskrim Polri.Berjalan dgn Baik .Doakan smg cpt Trungkap plakunya," kicau Lulung dalam akun Twitter-nya pada pukul 08.00 pagi, Rabu (6/5/2015). 

Dia tidak menjawab komentar yang datang atas kicauannya itu. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI itu berkicau kembali, "Sbagia Saksi Kasus UPS.tentunya Sy koorpratip membuat kterangan membantu pihak Kepolisian agar semakin jelas yg Benar dan yg Salah. Mhn Doa."

Para netizen yang juga follower Lulung merespons kicauan Lulung itu dengan berbagai komentar.

Misalnya dari akun @arynlestari, "@halus24 semoga bapak tidak dikriminalisasi aamiin."

Kemudian akun @indonesia_my, "@halus24 semoga bpk siap2 jika ditetapkan sbg tersangka.. mohon jadi justice collabolator pak.. Amin."

Ada juga netizen yang menggoda Lulung, contohnya akun @wansyahh232, "@halus24 biasa nya gitu pak,saksi dulu baru tersangka trus terdakwa.lalu keluarga brduka.teman ikut bela sungkawa.ekekkek."

Selain Lulung, anggota DPRD DKI yang pernah dimintai keterangan adalah Fahmi Zulfikar. Lulung diperiksa karena saat kejadian, ia berperan sebagai Koordinator Komisi E DPRD DKI yang membidangi masalah pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com