"Jadi, begini, sebetulnya anak itu kalau di bawah umur atau balita kan seharusnya memenuhi vaksin apa gitu loh di kedokteran. Nah, kadang-kadang orangtua itu tidak ingat, tidak mau lakukan vaksinasi buat anak-anaknya," kata Basuki di Balai Kota, Kamis (7/5/2015).
Basuki memiliki alasan sendiri mengapa sertifikasi vaksinasi dijadikan syarat masuk SD. Sebab, Pemprov DKI masih dapat mendeteksi apakah anak itu sudah diberi vaksin atau tidak di usia sekolah dasar.
Jika anak itu belum diberi vaksin, mereka wajib melaksanakan vaksin terlebih dahulu. Nantinya, Dinas Pendidikan DKI akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan DKI untuk melaksanakan program ini.
"Begitu kamu mau data anak sekolah, 'Hey, mana surat dokter vaksin kamu? Kalau enggak ada, ya vaksin dulu'. Kan umumnya orangtua lebih pentingkan sekolah dan melupakan akta (sertifikat) vaksinasi. Ya enggak apa-apa, yang penting vaksin harus dipaksa dari sekarang," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.
Rencananya, kebijakan ini akan diterapkan pada tahun ajaran 2016-2017. "Iya kami mau minta. Saya mau minta Dinas Pendidikan lakukan," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.