Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Jangan-jangan Pejabat Teriak Anti-prostitusi Ternyata Langganan

Kompas.com - 13/05/2015, 13:02 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengimbau kepolisian serta mucikari artis RA (32) untuk mengungkap pejabat mana saja yang kerap menggunakan jasa esek-esek artis. Menurut dia, seharusnya, pengguna jasa untuk pemuas hasrat birahi dapat dihukum seperti yang Pemerintah Swedia terapkan. 

"Kalau menurut saya, belajar dari negara Swedia. Justru itu yang laki-laki (hidung) belang yang beli itu yang dihukum," kata Basuki di Balai Kota, Rabu (13/5/2015). 

Namun, masalahnya, membuat peraturan itu harus melalui pengesahan DPR terlebih dahulu. Sementara itu, lanjut dia, tak sedikit anggota DPR yang terlibat dalam praktik tersebut sehingga aturan sanksi bagi para pria hidung belang sulit diterapkan di Indonesia.

"Sebaiknya, kasus ini diungkap ya supaya jadi pelajaran. Siapa tahu setelah diungkap ada orang yang melarang prostitusi dan kemarin maki-maki saya tahu-tahunya ternyata pejabat itu yang beli (jasa PSK), enggak bayar pajak atau terima gratifikasi buat bayar (PSK)," kata Basuki. 

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat, khususnya para pejabat negara, untuk menyadari bahwa kegiatan prostitusi masih tersebar di lingkungan sekeliling mereka. Selama masih ada manusia dan kesejahteraan tidak merata, kegiatan prostitusi masih akan tetap ada.

"Makanya, saya kira diungkap sajalah karena di negara kita ini banyak pejabatnya yang munafik. Jadi, kalau diungkap kan jadi kelihatan, 'Oh, katanya dia pejabat yang antiprostitusi, tetapi ternyata sering langganan (PSK) juga," kata Basuki. 

Terkait prostitusi ini, beberapa waktu lalu, Basuki sempat melempar wacana untuk melegalkan kawasan lokalisasi prostitusi, pembangunan apartemen khusus PSK, serta sertifikasi PSK. Namun, saat itu, Basuki mengaku hanya melempar wacana untuk mengetahui reaksi masyarakat saja. Sebab, ia meyakini wacana-wacananya ini tidak akan terwujud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com