Tarsono mengaku ditarik oleh Yani ketika hendak bertanya soal status kartu BPJS yang dimilikinya kepada anggota DPR tersebut.
"Saya tadi mau tanya soal BPJS, terus ditarik sama Camat (Penjaringan). Saya dianggap mau cari ribut. Padahal saya cuma mau tanya, bagaimana caranya kalau warga belum dapat BPJS. Soalnya belum ada solusi dari pihak terkait," kata lelaki paruh baya tersebut.
Terpisah, Yani menampik bahwa dia menarik Tarsono agar tidak menanyakan soal BPJS. Menurut Yani, hal tersebut hanya salah paham dari Tarsono, karena terlalu dekat dengan Charles yang sedang diwawancara wartawan.
"Enggak dilarang. Cuma salah paham saja. Kan lagi banyak wartawan yang lagi wawancara. Saya tarik supaya tidak terlalu dekat," kata Yani.
Sementara itu, Charles selaku anggota DPR RI daerah pemilihan (dapil) Jakarta Utara, menegaskan, jika pembuatan BPJS Kesehatan bagi warga tidak pernah dipersulit.
Sehingga, kata dia, jika ada banyak warga yang belum dapat, karena memang ada keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dari pihak pemerintahan.
"Tidak pernah dipersulit. Bahkan (pembuatan kartu BPJS) bisa dipercepat. Memang masih banyak warga yang belum dapat. Jadi kita lakukan secara bertahap, karena keterbatasan SDM," ujarnya.
Untuk diketahui, pemerintah melibatkan BPJS kesehatan dalam menerbitkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang terbagi dua jenis kepesertaan. Yaitu, masyarakat wajib daftar dan masyarakat miskin tidak mampu melalui program PBI.
KIS yang terintegrasi dengam Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) itu diklaim telah didistribusikan sebanyak 4 juta kartu di 18 kabupaten kota se-Indonesia.
Terhitung bulan Mei tahun 2015 ini, BPJS Kesehatan bersama Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan melanjutkan penertiban dan pendistribusian 82 juta kartu untuk segmen peserta PBI.
Hari ini, untuk KIS yang diterbitkan oleh BPJS kesehatan, dibagikan ke 1.525 peserta PBI di seluruh Jakarta Utara, termasuk kecamatan Penjaringan.
Acara penyerahan PBI dalam bentuk KKS, KIS dan KIP itu dihadiri empat menteri dan sejumlah pejabat utama wilayah Jakut. Serta dihadiri ratusan warga dari berbagai kelurahan di Penjaringan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.