Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai Honorer SMAN 3 Mengaku Gaji Telat 5 Bulan dan Akan Dipotong

Kompas.com - 18/05/2015, 12:02 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa pekerja honorer SMA Negeri 3 Setiabudi, Jakarta Selatan, mengaku belum menerima gaji selama lima bulan. Selain itu penghasilan mereka juga akan dipotong.

Hal ini diungkap seorang pekerja honorer SMA Negeri 3, Senin (18/5/2015). Pekerja honorer yang meminta tak disebutkan identitasnya ini mengatakan, pihak sekolah menjanjikan untuk membayarkan tunggakan gaji para pegawai honorer sekitar Rabu (20/5/2015) mendatang.

Sekolah belum bisa membayar tunggakan selama lima bulan itu, melainkan hanya dua bulan. "Dua harilah katanya mau dibayar dua bulan dulu, anggarannya baru turun. Tapi itu juga bakalan dipotong," ujar dia kepada Kompas.com.

Ia menjelaskan, gajinya sekitar Rp 2.150.000 per bulan. Namun, hasil pertemuan dalam rapat bersama pejabat sekolah hari ini, para pegawai hanya akan menerima pembayaran Rp 1.800.000 per bulannya.

"Jadi ada penambahan guru honorer makanya ada pemotongan," ujarnya.

Ia mengaku, belum tahu kapan pihak sekolah akan membayar tiga bulan sisa gaji mereka yang belum dibayar.

Ia hanya berharap sekolah memperhatikan dan memedulikan kesejahteraan mereka sebagai pegawai honorer. Sebab, telatnya pembayaran gaji amat mengganggu kehidupan ekonomi mereka.

"Kalau keluarga saya kurang makan, apa saya bisa stabil bekerja," ujarnya.

Sebelumnya, para pekerja honorer SMA Negeri 3 Setiabudi mengaku belum menerima gaji selama lima bulan. Pihak sekolah beralasan hal ini dikarenakan kisruh APBD DKI beberapa waktu lalu, sehingga anggaran telat cair. Akibatnya, sekitar 30-an lebih pekerja honorer di sekolah itu tak menerima gaji mereka selama lima bulan.

Sampai saat ini Kompas.com belum berhasil meminta konfirmasi dari pihak sekolah terkait hal ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com