Hal ini diungkap seorang pekerja honorer SMA Negeri 3, Senin (18/5/2015). Pekerja honorer yang meminta tak disebutkan identitasnya ini mengatakan, pihak sekolah menjanjikan untuk membayarkan tunggakan gaji para pegawai honorer sekitar Rabu (20/5/2015) mendatang.
Sekolah belum bisa membayar tunggakan selama lima bulan itu, melainkan hanya dua bulan. "Dua harilah katanya mau dibayar dua bulan dulu, anggarannya baru turun. Tapi itu juga bakalan dipotong," ujar dia kepada Kompas.com.
Ia menjelaskan, gajinya sekitar Rp 2.150.000 per bulan. Namun, hasil pertemuan dalam rapat bersama pejabat sekolah hari ini, para pegawai hanya akan menerima pembayaran Rp 1.800.000 per bulannya.
"Jadi ada penambahan guru honorer makanya ada pemotongan," ujarnya.
Ia mengaku, belum tahu kapan pihak sekolah akan membayar tiga bulan sisa gaji mereka yang belum dibayar.
Ia hanya berharap sekolah memperhatikan dan memedulikan kesejahteraan mereka sebagai pegawai honorer. Sebab, telatnya pembayaran gaji amat mengganggu kehidupan ekonomi mereka.
"Kalau keluarga saya kurang makan, apa saya bisa stabil bekerja," ujarnya.
Sebelumnya, para pekerja honorer SMA Negeri 3 Setiabudi mengaku belum menerima gaji selama lima bulan. Pihak sekolah beralasan hal ini dikarenakan kisruh APBD DKI beberapa waktu lalu, sehingga anggaran telat cair. Akibatnya, sekitar 30-an lebih pekerja honorer di sekolah itu tak menerima gaji mereka selama lima bulan.
Sampai saat ini Kompas.com belum berhasil meminta konfirmasi dari pihak sekolah terkait hal ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.