JAKARTA, KOMPAS.com — Kerasnya persaingan hidup di Jakarta Utara membuat Soleh (25) alias Oleng memilih cara keras untuk menafkahi istri dan anaknya. Tersangka tindak pidana pencurian dengan kekerasan tersebut tak sungkan melukai siapa pun demi mendapatkan harta benda milik korban.
"Keras, Mas, hidup di Jakarta Utara. Saya tidak ada pilihan lain. Ini (aksi curas) juga demi anak istri, asal mereka bisa makan," ungkap Oleng saat ditemui di Mapolsek Cilincing, Rabu (20/5/2015) siang.
Residivis kasus pencurian tersebut tidak merasa kapok meski sempat dipenjara enam bulan. Keluar dari sel Cipinang, Jakarta Timur, tiga tahun lalu, tersangka tetap aktif di dunia hitam dengan modus baru.
"Saya itu iseng, Bang. Awalnya minta langsung, ada uang atau tidak. Kalau tidak dikasih, saya angkat baju, kasih lihat badik yang di pinggang. Tapi cuma buat nge-mob (gertak) doang," bebernya.
Meski tak kapok berbuat kriminal, tersangka mengaku takut jika harus kembali ke sel Cipinang. Bahkan, saat hendak diamankan, Rabu (20/5/2015) dini hari, tersangka nekat menendang petugas agar tidak dibawa ke kantor polisi untuk diproses.
Namun, dirinya mengaku tidak sengaja melakukan hal tersebut karena salah sangka.
"Saya pikir orang (polisi) yang tangkap saya pengawal kontainer. Jadi saya tendang. Enggak tahunya polisi, jadi pas lari saya ditembak," ungkapnya.
Tak hanya Oleng, petugas Polsek Cilincing, Jakut, juga mengamankan satu rekannya, M Nurullah (27) alias Vabes, yang ditangkap sesaat sebelum Oleng diciduk, Rabu (20/5/2015).
Polisi mengamankan keduanya di Mapolsek Cilincing untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Keduanya terancam pidana penjara di atas lima tahun sesuai jeratan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.
Dari tangan kedua tersangka, polisi mengamankan satu badik yang digunakan untuk mengancam korbannya. Selain itu, polisi juga mengamankan lima barang bukti lain berupa lima ponsel berbagai merek hasil kejahatan tersangka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.