Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Dibunuh dan Dirampok di Rumahnya di Cengkareng

Kompas.com - 20/05/2015, 17:36 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Safrianto Jono (49), pengusaha distributor bahan-bahan pangan ditemukan tergeletak tak bernyawa di dalam rumahnya sendiri, Rabu (20/5/2015) dini hari. Pria yang bertempat tinggal di Kompleks KFT, Blok A6 Nomor 22, Cengkareng, Jakarta Barat, ini diduga menjadi korban pembunuhan sekaligus perampokan.

"Kejadiannya subuh-subuh. Pas saya selesai shalat subuh, Pak RW datangi saya, kasih tahu ada pembunuhan," tutur Ketua RT 02 Malik Warsono (55) kepada Kompas.com, Rabu sore.

Malik bersama segenap perangkat warga langsung mendatangi rumah Safrianto atau yang biasa dipanggil Erin. Ketika disambangi, tubuh Safrianto sudah dalam posisi tengkurap di lantai dua rumahnya itu.

Warga membalikkan tubuh Safrianto, dan didapati tubuh bagian depannya sudah berlumuran darah. Berdasarkan keterangan Venny, istri Safrianto, tidak ada tanda-tanda mencurigakan orang menyelinap masuk ke rumahnya.

Meski demikian, Venny mengaku tidak tahu telah terjadi tindak kekerasan karena saat itu dia berada di kamarnya yang berada di lantai tiga.

"Jadi mau ada bunyi gaduh seperti apa pun enggak bakal kedengaran. Istrinya bilang gitu ke saya," ucap Malik.

Kapolsek Cengkareng Komisaris Sutardjono mengaku telah mengantongi nama pelaku pembunuhan dan perampokan di rumah Safrianto.

"Ada lebih dari satu orang pelaku. Kita masih kejar mereka, nama-namanya sudah kita pegang," kata Sutardjono.

Dari kejadian tersebut, ada beberapa barang berharga yang ikut diambil oleh pelaku. Barang itu adalah laptop, handphone, uang tunai Rp 17 juta, dan satu tiket pesawat tujuan ke Singapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com