Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Produk di Brata Chem Harus Lampirkan Surat Apotek dan NPWP

Kompas.com - 21/05/2015, 05:05 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dengan statusnya yang tidak dapat dijual bebas, obat-obatan dan bahan berbahan kimia, memiliki syarat khusus jika harus membeli di toko kimia atau apotek. Beberapa diantaranya harus dengan melampirkan sejumlah surat asli.

"Ada standar opersional prosedur juga bagi pembeli. Salah satunya, melampirkan surat SP (surat pesanan) apotik PO (purchase order) harus dilampirkan dalam bentuk asli," ujar salah satu sales di toko Brata Chem, Khoirul Rahayu (25), Rabu (20/5/2015).

Selain kedua surat tersebut, ada beberapa syarat lagi yang harus dilampirkan. Khususnya bagi calon pembeli, baik dari kalangan dokter atau umum. Pasalnya, hanya pihak tertentu saja, baik itu dokter atau umum, yang bisa membeli bahan baku berbahan kimia.

"Calon pembeli biasanya diminta untuk membawa surat keterangan penggunaan. Serta menyertakan SIUP dan NPWP sebagai surat tambahan," papar Ayu.

Karena dua bahan tersebut dijual secara terbatas, bagi konsumen yang ingin membeli bahan tersebut harus memiliki Surat Pesanan dari apotek, NPWP dan SIUP dari klinik yang dimiliki oleh dokter bersangkutan.

Namun, saat pemesanan obat-obatan atau zat kimia, calon pembeli tidak dikenakan batasan maksimum dalam order produk. Artinya, setiap barang atau produk yang dipesan akan menyesuaikan dengan kebutuhan pembeli.

"Tidak ada batas (pemesanan) maksimum. Kita lihat saja dari kebutuhan pembeli," pungkasnya.

Sementara itu, Paksi Reksmudi (25), mengaku jika produk yang ada ditokonya didatangkan langsung dari luar negeri. Namun, teknikal advisor itu, mengaku jika kejadian yang menimpa toko tempatnya bekerja tersebut, baru kali ini terjadi.

"Sebelumnya sih ngga ada kejadian seperti ini (dokter gadungan). Karena sudah pasti akan diganti dengan yang baru kalau ada ," timpalnya.

Untuk diketahui, Penyidik Satuan Reserse Kriminal Khusus (Sat Reskrimsus) Polres Jakarta Selatan (Jaksel), telah menggeledah toko importir dan supplier bahan baku kimia Brata Chem di Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (20/5/2015).

Dari hasil penggeledahan, penyidik menyita dua liter cairan kimia jenis Tween 80 (bahan pelarut) mengenggeledah toko Brata Chem. Barang bukti tersebut diduga digunakan tersangka JS, untuk melancarkan praktek dokter kecantikan gadungannya.

JS sendiri, dibekuk polisi karena diduga melakukan praktek tak resmi sebagai dokter kecantikan di kawasan mal Plaza Semanggi pada Senin (18/5/2015). Selain tidak memiliki izin praktek, tersangka juga menyalahgunakan profesi dokter dengan bermodalkan ijazah SMA.

Sedangkan, keahlian medis tersebut dipelajari tersangka secara otodidak melalui internet. Bahkan, tersangka juga kerap menjalankan prakteknya di pinggir jalan hingga toilet mal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Pilkada DKI Jalur Independen Sepi Peminat, Pakar Khawatir Fenomena Calon Tunggal

Pilkada DKI Jalur Independen Sepi Peminat, Pakar Khawatir Fenomena Calon Tunggal

Megapolitan
Ini Ucapan Tukang Soto yang Memprovokasi Faizal Bunuh Pamannya di Tangsel

Ini Ucapan Tukang Soto yang Memprovokasi Faizal Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Usung Supian Suri di Pilkada Depok, PDI-P: Beliau Tahu Persoalan dan Kebutuhan Warga

Usung Supian Suri di Pilkada Depok, PDI-P: Beliau Tahu Persoalan dan Kebutuhan Warga

Megapolitan
Enam Parpol di Depok Sepakat Bentuk Koalisi Sama-Sama, Bakal Usung Sekda Supian Suri di Pilkada

Enam Parpol di Depok Sepakat Bentuk Koalisi Sama-Sama, Bakal Usung Sekda Supian Suri di Pilkada

Megapolitan
2 Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Tundukkan Kepala Saat Dihadirkan di Konferensi Pers

2 Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Tundukkan Kepala Saat Dihadirkan di Konferensi Pers

Megapolitan
Pengendara Minta Pemerintah Cari Solusi Atasi Kemacetan di Tanjung Priok

Pengendara Minta Pemerintah Cari Solusi Atasi Kemacetan di Tanjung Priok

Megapolitan
Penyesalan Pembunuh Paman di Pamulang: Kok Saya Bisa Sampai Segitunya...

Penyesalan Pembunuh Paman di Pamulang: Kok Saya Bisa Sampai Segitunya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com