Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Betul-betul Muak, Jujur Saja...

Kompas.com - 25/05/2015, 20:03 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama marah besar ketika menyampaikan sambutannya dalam forum Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI 2016. Menurut dia, banyak pegawai negeri sipil (PNS) DKI yang selalu mengulur waktu ketika diperintah olehnya.

"Banyak tentara, letkol, kolonel mau kok jadi kepala dinas atau wali kota, langsung tanda tangan saja pindah ke sini (DKI)," kata Basuki dengan nada tinggi di hadapan puluhan PNS di Balai Agung, Balai Kota, Senin (25/5/2015).

Basuki mengancam akan menarik tentara karena PNS DKI tidak mau bekerja dengan baik. Bahkan, dalam sambutannya, Basuki berharap banyak PNS DKI yang mengundurkan diri lantaran kerap mendengarnya marah. Namun, keinginannya meleset.

Basuki berpikiran negatif bahwa para PNS DKI ini berharap DPRD menggulirkan hak menyatakan pendapat (HMP) kepadanya. "Mungkin mereka pikirannya, 'Kapan Gubernur sialan ini keluar dari sini'. Makanya, kerjaan diulur-ulur sampai saya tidak kepilih lagi di (pilkada) 2017, jadi (PNS) pada sengaja buying time, ulur terus waktunya," kata Basuki. 

Lebih lanjut, Basuki kesal masih banyak pihak yang memandangnya sebagai seorang minoritas, termasuk PNS DKI. Basuki memprediksi tak sedikit PNS yang menganggapnya rendah karena berbeda suku, agama, ras, dan antargolongan di Jakarta.

"Saya tahu pikiran orang, pasti banyak yang bilang, 'Kamu siapa, sok ngatur-ngatur kita'. Saya dianggap tidak punya negeri ini. Saya tidak pantas jadi gubernur karena SARA tidak cocok. Saya pantas jadi warga Indonesia asli. Mereka yang maling dan nyolong itu yang enggak pantas jadi warga Indonesia, ngaku pribumi tapi maling, enggak pantas di negeri ini. Saya betul-betul muak, jujur saja, 2,5 tahun (PNS) ulur-ulur pekerjaan terus. Sekarang APBD triliunan cuma habis buat gaji, tetapi WC semua enggak bersih," kata Basuki meluapkan emosinya.

Sementara itu, puluhan PNS yang duduk di depannya terlihat serius mendengar arahan serta "ancaman" Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com