Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Yudi Latief Tidak Biasa Bawa Mercy

Kompas.com - 25/05/2015, 23:04 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Adik kandung Linda Natalia Rahma, Rino Arinaldi (41), mengaku terkejut saat mengentahui kakaknya, membawa mobil Marcedes saat mengalami kecelakaan di Tol JORR Cilandak, Senin (25/5/2015) dini hari. Pasalnya, mobil mewah tipe B-Class bernopol B 8538 GT itu diketahui merupakan kendaraan sehari-hari yang kerap digunakan Yudi Latief, suaminya.

“Biasanya teh Linda pakai (Toyota) Wish. Saya kaget juga pas baca berita, kok pakai Mercy (Mercedes Benz),” ungkap Rino, saat ditemui di RS Harapa Bunda, Senin malam.

Adik keempat Linda tersebut mengatakan, kakaknya selalu mengemudikan Wish setiap kali mengantar anak-anaknya sekolah. Termasuk juga saat menemaninya berkegiatan dan beraktivitas sehari-hari. 

Menurut Rino, terakhir kali Linda mengemudikan kendaraan pribadinya saat mudik ke Tasikmalaya sekitar enam bulan lalu. Jalur Jakarta-Tasikmalaya baik sehingga perjalanan berlangsung mulus.

“Terakhir bawa mobil sendiri, kalau tidak salah, sekitar setengah tahun lalu. Selain itu ada mudik juga, tapi kan disopiri. Kalau saya sedang berhalangan, biasanya minta tolong adik saya, atau dua sepupu saya yang lain,” bebernya.

Linda meninggal dunia di lokasi kejadian, sekitar pukul 02.00 WIB di kilometer 35.800 Tol JORR, Cilandak, Senin (25/5/2015) dinihari. Empat penumpang lainnya yang selamat adalah ibunya, Elin Herlina (73), pengasuh anak Yunita (21), dan dua orang anaknya, Bening (13) dan Binar (8).

Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menduga korban lepas kendali dan menabrak besi pemisah jalan.

Jenazah korban Linda, dipastikan telah dimakamkan di pemakaman keluarga di Manonjaya, Tasikmalaya, selepas ibadah shalat Isya, Senin (25/5/2015) malam. Dua korban lainnya, Elin dan Yunita, masih menjalai perawatan intensif di RS Harapan Bunda. Sedangkan dua korban lainnya, Bening dan Binar diijinkan untuk rawat jalan karena tidak ada luka serius.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com