Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terseret Kasus Ijazah Palsu, Ketua Yayasan Merasa Diadu Domba

Kompas.com - 26/05/2015, 17:19 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Ketua Yayasan Adhy Niaga merasa dirugikan dengan adanya tuduhan praktik jual-beli ijazah palsu di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Adhy Niaga. Dia menegaskan bahwa instansinya tidak pernah melakukan praktik ilegal tersebut.

"Tapi, saya ambil hikmahnya saja. Semoga seluruh masyarakat Indonesia sadar apa yang terjadi," ujar Adhy di Bekasi, Selasa (26/5/2015).

Adhy merasa ada pihak yang mencoba membenturkan pihak kampus dengan para mahasiswa. Tudingan ini dinilai menimbulkan keresahan dari mahasiswa dan pihak alumni sendiri. Akhirnya, kata Adhy, mereka semua berbondong-bondong datang untuk menyerang kampus mereka sendiri.

Meski demikian, Adhy mengaku tidak tahu siapa oknum di balik semua ini. Adhy yang menyebut peristiwa ini sebagai kriminalisasi kampus berharap segala persoalan segera selesai.

"Akhirnya rasa percaya ke kampus hancur. Kalau hancur, maka pendidikan di Indonesia akan chaos. Kalau chaos pembangunan SDM di Indonesia juga akan hancur. Kalau hancur ke depannya, siapa lagi yang bangun? Maka, datanglah orang asing menjajah," ujar Adhy.

Adhy mengaku seluruh sivitas akademik di STIE Adhy Niaga sempat terguncang dengan adanya sidak dari Kemenristek kemarin. Akan tetapi, kegiatan berangsur normal. Kebetulan, saat ini sudah masuk libur semester di kampus tersebut. Akan tetapi, kegiatan administrasi masih terus berjalan.

Adhy pun mempersilakan alumnus datang ke kampus untuk memeriksa legalitas ijazahnya. "Bahkan, kita imbau kalau dinas atau instansi yang ingin tahu keabsahan ijazah kami, silakan datang," ujar Adhy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com