Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Monas: Di Sini Enggak Ada Preman, Adanya Pere Makan

Kompas.com - 28/05/2015, 17:04 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Gerindra, Syarif, coba membuktikan ucapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bahwa di kawasan Monumen Nasional banyak preman. Namun, para pedagang kaki lima kemudian memastikan bahwa di Monumen Nasional (Monas) tidak ada preman yang berkeliaran.

"Di sini enggak ada preman, Pak. Adanya pere (libur) makan," ujar salah seorang pedagang kepada Syarif, Kamis (28/5/2015).

Pada saat pembukaan Lenggang Jakarta, Ahok (sapaan Basuki) memang pernah menantang preman Monas jika berniat mengganggu Lenggang Jakarta.

Menurut Ahok, para preman yang biasa mengambil jatah lapak akan marah. Akan tetapi, pernyataan itu dibantah oleh PKL.

Mereka memastikan, tidak akan ada preman di Monas yang mengganggu Lenggang Jakarta. [Baca: PKL Monas Protes, Berdagang sejak Lama tetapi Tak Dapat Lapak di Lenggang Jakarta]

Kata mereka, yang terjadi justru PKL yang akan kelaparan karena kehilangan pelanggan. Itulah yang mereka sebut dengan pere atau libur makan. Selain masalah preman, Syarif juga menemukan fakta yang baru diketahuinya.

Selama ini, dia meyakini ucapan Ahok bahwa PKL Monas tidak memiliki KTP DKI. Akan tetapi, dia membuktikan sendiri bahwa KTP milik PKL di Monas menunjukkan domisili Jakarta.

Dia telah meminta untuk melihat semua KTP yang dimiliki PKL. Hasilnya, semua PKL yang dia mintai bisa menunjukkan KTP domisili Jakarta.

Syarif pun heran bahwa PKL yang berada di Monas tidak seperti yang disebut Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, yaitu tidak memiliki KTP DKI.

Dengan demikian, kata Syarif, PKL Monas merupakan warga Jakarta yang juga harus diperhatikan oleh Pemerintah Provinsi DKI. "Kata Gubernur, (PKL) enggak ber-KTP DKI, tetapi ternyata ber-KTP DKI," ujar Syarif.

Pada dialog tersebut, Syarif juga didampingi oleh Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI). Syarif diajak untuk berdialog langsung dengan PKL untuk mengetahui keluh kesah mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com