"Dan, catatannya pun jika Ahok mau, kalau dia enggak mau ya gimana. Jadi bukan Nasdem yang ajak-ajak, Ahok yang minta," kata Bestari ketika dihubungi, Jumat (29/5/2015).
Bestari mengatakan, Partai Nasdem saat ini memang sedang melakukan penjaringan bakal calon di seluruh Indonesia. Dari seluruh Indonesia, Partai Nasdem sedang memilih orang yang potensial untuk diusung dalam pilkada serentak.
Bestari mengatakan, Partai Nasdem bisa mengusung Ahok asalkan bisa menjawab tantangan memperbaiki Jakarta. Akan tetapi, kata Bestari, apabila Ahok benar-benar ingin maju melalui jalur independen, Ahok harus memulai perjuangan dari sekarang. Jumlah dukungan yang harus didapatkan oleh Ahok yaitu mencapai satu juta. Jumlah dukungan tersebut tidak akan tercapai jika Ahok tidak mulai mengumpulkan dari sekarang.
"Jadi kalau mau serius independen agak berat," ujar Bestari.
Untuk diketahui, Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta telah membuat persyaratan bagi calon independen pada periode kali ini lebih sulit. Jumlah kartu tanda penduduk (KTP) yang harus dikumpulkan hanya berjumlah tiga persen dari jumlah penduduk Ibu Kota. Namun, saat ini bertambah menjadi 7,5 persen.
Bukti dukungan sebesar 7,5 persen itu akan diverifikasi oleh KPU. Oleh karena itu, masing-masing calon yang mendaftar harus melebihkan bukti dukungan untuk mengantisipasi adanya KTP ganda dalam dukungan yang diberikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.