Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan yang Berkantor di Wisma Bumiputera Sebut Jarang Ada Simulasi Kebakaran

Kompas.com - 04/06/2015, 15:56 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Karyawan yang bekerja di Wisma Bumiputera tidak mengetahui seperti apa sistem proteksi bencana di gedung tersebut. Sebab, dalam setahun belakangan tidak ada simulasi penanggulangan bencana di bangunan yang berdiri sejak 1985 itu.

"Seingat saya tidak ada simulasinya, setahun ke belakang tidak ada," kata Agus Noor, salah satu karyawan di perusahaan yang berkantor di Wisma Bumiputera, Kamis (4/6/2015).

Melisa, pegawai yang telah berkantor sekitar tiga tahun di gedung itu, menyebut hampir tidak pernah ada simulasi kebakaran dilakukan di kantornya. Jadwal rutin untuk simulasi juga tidak tersedia. [Baca: Tak Ada Stiker Bertanda Tidak Aman Tertempel di Wisma Bumiputera]

"Tahun ini sih belum ada simulasi, dulu ada tahun 2013 apa 2014, lupa. Tetapi, seharusnya rutin, Wisma Bumiputera tuh kan tua, mestinya waspada ditingkatkan," kata Melisa pada Kompas.com, Kamis (4/6/2015) siang.

Sementara itu, pihak pengelola Wisma Bumiputera mengakui bahwa kegiatan simulasi kebakaran tidak digelar secara rutin. [Baca: Pengelola Bantah Proteksi Kebakaran Wisma Bumiputera Tak Lengkap]

Pengelola beralasan, sulit untuk mengakomodasi jadwal kegiatan masing-masing perusahaan yang berkantor di gedung tersebut.

"Simulasi ada, tetapi tahun ini belum dilakukan. Kami harus koordinasikan dulu ke masing-masing tenant (penyewa), mereka kan jadwalnya beda-beda. Tidak bisa langsung, tahunya nanti ada yang rapat penting," kata Kepala Bagian Teknik Wisma Bumiputera, Firman.

Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta menyegel dua gedung bertingkat yang tak memiliki sistem proteksi kebakaran internal.

Kedua gedung itu adalah Wisma Bumiputera yang berada di Jalan Sudirman dan Gedung Pelni di Kemayoran. [Baca: Tak Punya Sistem Proteksi Kebakaran Internal, Dua Gedung Disegel]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com