Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KAI: Pembangunan Rusun Butuh Kajian Detail

Kompas.com - 10/06/2015, 17:08 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Daops 1 PT KAI Apriyono mengatakan pihaknya perlu mengkaji lebih lanjut rencana Pemprov DKI membangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Stasiun Kampung Bandan dan Manggarai.

Apriyono menjelaskan, tinjauan yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersama pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI dan PT KAI sebatas melihat-lihat lokasi. 

"Harus dibicarakan lebih dalam dulu dengan Pemprov DKI. Tadi Pak Gubernur sekadar melihat lokasi bersamaan dengan warga dan mengetahui, 'ini lho lahan yang ingin saya bangun'," kata Apriyono, di Stasiun Kota, Rabu (10/6/2015). 

Namun, ia menegaskan lagi bahwa masih memerlukan berbagai surat serta dokumen yang harus diurus. Proses administrasi, kata dia, masih tetap harus berjalan.

Meski Basuki sebelumnya menyebut rusunawa akan dibangun di lahan kosong seluas 32 hektar. Namun ia mengaku belum mengetahui berapa luas lahan PT KAI yang akan dibangun untuk rusunawa Kampung Bandan.

"Pokoknya kami harus lihat datanya dulu dan mana saja lahan yang milik PT KAI (untuk dibangun rusunawa). Kan kami enggak mungkin juga mengakui lahan milik orang. Misalnya ada pembangunan di atas lahan KAI, DKI Harus bayar atau tidak? Itu yang akan dibicarakan antara PT KAI dengan Pemprov DKI, asset tidak boleh hilang dan administrasi harus lengkap," Apriyono menjelaskan. 

Meski demikian, ia mengaku sudah melakukan pembicaraan terkait rencana pembangunan depo MRT di Kampung Bandan. Apriyono menjelaskan, depo MRT dengan rusunawa akan dibangun di dua lahan milik PT KAI yang berbeda. Namun tetap berada di Kampung Bandan. Nantinya stasiun Kampung Bandan akan terintegrasi dengan depo MRT.

"Iya begitulah kira-kira, tapi konsepnya saya belum tahu. Karena ini kan harus digambar ya konsepnya bagaimana, nanti dibicarakan lebih lanjut. Tapi Pak gubernur inginnya (rusunawa) cepat (dibangun)," kata Apriyono. 

Sebelumnya, Basuki mendesak pembangunan rusunawa itu sudah bisa dilaksanakan akhir tahun ini atau di awal tahun 2016. Untuk merealisasikan program itu, Pemprov DKI akan memberi penyertaan modal pemerintah (PMP) hingga Rp 7 triliun kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang akan mengerjakan proyek tersebut. Basuki menargetkan pembangunan rusunawa selesai di tahun 2018 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Anggota Ormas yang Dianiaya di Jaksel Derita Tujuh Luka Tusukan

Polisi: Anggota Ormas yang Dianiaya di Jaksel Derita Tujuh Luka Tusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Penusukan yang Picu Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu

Polisi Tangkap Pelaku Penusukan yang Picu Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Masih Amankan Truk yang Ditabrak Porsche Cayman di Tol Dalam Kota

Polisi Masih Amankan Truk yang Ditabrak Porsche Cayman di Tol Dalam Kota

Megapolitan
Ikut Mengeroyok, Kakak Pelaku yang Tusuk Tetangga di Depok Juga Jadi Tersangka

Ikut Mengeroyok, Kakak Pelaku yang Tusuk Tetangga di Depok Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Harga Tiket Masuk Wuffy Space Raya Bintaro dan Fasilitasnya

Harga Tiket Masuk Wuffy Space Raya Bintaro dan Fasilitasnya

Megapolitan
Insiden Penganiayaan Jadi Penyebab Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu, Kubu Korban Ingin Balas Dendam

Insiden Penganiayaan Jadi Penyebab Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu, Kubu Korban Ingin Balas Dendam

Megapolitan
Begini Kondisi Mobil Porsche Cayman yang Tabrak Truk di Tol Dalam Kota, Atap dan Bagian Depan Ringsek

Begini Kondisi Mobil Porsche Cayman yang Tabrak Truk di Tol Dalam Kota, Atap dan Bagian Depan Ringsek

Megapolitan
Curhat Penggiat Teater soal Kurangnya Dukungan Pemerintah pada Seni Pertunjukan, Bandingkan dengan Singapura

Curhat Penggiat Teater soal Kurangnya Dukungan Pemerintah pada Seni Pertunjukan, Bandingkan dengan Singapura

Megapolitan
PKS Nilai Wajar Minta Posisi Cawagub jika Usung Anies pada Pilkada Jakarta 2024

PKS Nilai Wajar Minta Posisi Cawagub jika Usung Anies pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
PKB Minta Supian Suri Bangun Stadion jika Terpilih Jadi Wali Kota Depok

PKB Minta Supian Suri Bangun Stadion jika Terpilih Jadi Wali Kota Depok

Megapolitan
Lika-liku Suwito, Puluhan Tahun Berjuang di Jakarta buat Jadi Seniman Lukis

Lika-liku Suwito, Puluhan Tahun Berjuang di Jakarta buat Jadi Seniman Lukis

Megapolitan
Kembali Diperiksa, Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Ditanya Lagi soal Kronologi Kejadian

Kembali Diperiksa, Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Ditanya Lagi soal Kronologi Kejadian

Megapolitan
Polisi Tetapkan 12 Pelajar sebagai Tersangka Kasus Tawuran Maut di Bogor

Polisi Tetapkan 12 Pelajar sebagai Tersangka Kasus Tawuran Maut di Bogor

Megapolitan
Heru Budi Kerahkan Anak Buah Buat Koordinasi dengan Fotografer Soal Penjambret di CFD

Heru Budi Kerahkan Anak Buah Buat Koordinasi dengan Fotografer Soal Penjambret di CFD

Megapolitan
Amarah Warga di Depok, Tusuk Tetangga Sendiri gara-gara Anjingnya Dilempari Batu

Amarah Warga di Depok, Tusuk Tetangga Sendiri gara-gara Anjingnya Dilempari Batu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com