Dari awal acara hingga selesai, Basuki tak lepas dari sisi Yunus dan terlihat serius berbincang. Bahkan saat menyampaikan sambutan, Basuki secara terang-terangan mengaku alasannya bersedia menghadiri penutupan forum.
"Saya ini biasanya kalau sudah datang untuk buka acara tidak pernah datang untuk acara penutupannnya. Tetapi acara ini lain. Saya mau menutup acara ini karena saya mau ketemu Profesor Mohammad Yunus," kata Basuki lalu tersenyum ke arah Yunus yang duduk di hadapannya.
Basuki mengaku tertarik pada konsep pria Banglades itu, yakni bisnis sosial. Orang nomor 1 di Ibu Kota itu pun berencana menjalankan konsep itu di Pemprov DKI Jakarta.
Sebagai tahap awal, Basuki akan membawa 200 pegawai negeri sipil (PNS) untuk mengikuti pelatihan bisnis bersama Yunus. "Tadi saya sempat ngobrol sama beliau. Saya tertarik sama idenya untuk menjalankan konsep social business di DKI Jakarta. Ini ide yang sangat bagus untuk dijalankan di Jakarta," kata Basuki.
Setelah itu, Basuki berencana mengajak 40 persen anak putus sekolah di Jakarta untuk diikutsertakan dalam pelatihan. Ia berharap, kegiatan itu bisa menjadi solusi untuk membuka lapangan pekerjaan baru.
"Bukan cuma berbisnis, tetapi memberi sesuatu buat masyarakat. Pokoknya saya mau kerja sama dengan Prof Mohammad Yunus," kata Basuki dengan semangat.
Yunus merupakan pendiri Grameen Bank. Ia banyak dipuji karena ide kreatifnya dalam menciptakan konsep micro finance. Lewat kredit mikro ini, Grameen Bank memberikan banyak pinjaman kecil bagi warga kurang mampu, bahkan yang masuk kategori sangat miskin.
Pada umumnya, warga miskin ini tidak masuk kualifikasi peminjam pada bank tradisional. Namun oleh Yunus dan Grameen Bank, warga sangat miskin bisa memperoleh pinjaman yang umumnya kurang dari 200 dollar AS sebagai modal usaha tanpa perlu jaminan apa pun.
Programnya ini terbukti efektif mengentaskan ribuan warga Bangladesh, terutama kaum perempuan yang berada di jurang kemiskinan. Kini Grameen Bank yang beroperasi di lebih dari 70 ribu desa di negara itu mempunyai 6,6 juta debitor, sekitar 97 persen di antaranya perempuan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.