"Kebanyakan asal Panipahan, Bagansiapiapi," ungkap Sulaeman, ketua RT 01/09, Kapuk Muara, Sabtu (13/6/2015).
Status asal domisili tersebut diketahui setelah jajaran Suku Dinas (Sudin) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jakut menggelar operasi pembinaan administrasi kependudukan (Biduk) di rusun tersebut. Saat memperlihatkan KTP yang dimiliki, beberapa domisili warga memang tercatat berasal dari Bagansiapiapi, Riau.
Rusun tersebut seharusnya diperuntukkan bagi warga Jakarta, korban gusuran kolong tol Penjaringan-Pejagalan, Jakut, tahun 2004 lalu. Namun, sebagian besar warga yang direlokasi sudah tidak menempati rusun tersebut.
"Memang kebanyakan warga relokasi sudah tidak di sini," papar Sulaeman.
Beberapa warga mengaku telah menempati rusun tersebut sejak lama. Namun ada juga warga yang baru pindah dan menetap di sana.
"Kalau saya, awalnya ikut kakak. Tapi setelah kakak sata pindah, saya yang nerusin," ungkap salah satu warga Blok A lantai III, Candra (21).
Warga lainnya, Sumini (46), bahkan mengaku membeli langsung unit rusun melalui kerabatnya. Sehingga saat dirinya pindah dari Bagansiapiapi, unit rusun yang dibeli sudah siap ditempati.
"Harganya kurang tahu juga, Mas. Soalnya sodara yang urus semua. Saya tinggal pindah aja," beber warga Blok A lantai V tersebut.
Seain KTP, operasi biduk tersebut juga untuk mendata Surat Perjanjian Sewa (SP) Rusun, serta Auto Debet Bank DKI milik penghuni rusun. Ratusan penghuni rusun mengaku masih banyak yang belum membuat e-KTP. Baru 57 warga saja melakukan perekaman data yang difasilitasi Sudin Dukcapil di lapangan rusun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.