Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Tolak Sutiyoso, Enam Orang Diamankan Pamdal DPR

Kompas.com - 15/06/2015, 16:39 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Enam orang pengunjuk rasa diamankan petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR setelah melakukan aksi unjuk rasa di lobi Gedung Nusantara III DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (15/6/2015).

Dalam aksinya, mereka menuntut agar DPR menolak penunjukan Sutiyoso sebagai calon kepala Badan Intelijen Negara oleh Presiden Joko Widodo.

Pantauan di lokasi, keenam orang itu secara tiba-tiba berteriak di tengah lobi. Dengan membentangkan sebuah spanduk, mereka meminta agar penunjukan Sutiyoso ditolak.

"Tolak Sutiyoso, tolak Sutiyoso, tolak Sutiyoso," kata para pengunjuk rasa itu.

Mendengar teriakan tersebut, sejumlah petugas Pamdal DPR langsung berupaya mengamankan para demonstran. Sempat terjadi upaya tarik-menarik antara petugas dan demonstran yang berasal dari Komite Aksi Mahasiswa Pemuda untuk Demokrasi (Kamerad).

Namun, akhirnya para demonstran itu diamankan ke ruang Pamdal DPR yang berada di lantai 2 gedung tersebut.

Koordinator aksi, Samheru, mengatakan, BIN seharusnya dipimpin individu yang mampu menghadirkan rasa aman di masyarakat. Namun, kata dia, Presiden Jokowi sepertinya lupa bahwa Sutiyoso sempat disebut turut berperan dalam kasus penyerangan markas PDI pada 27 Juli 1996.

Setidaknya, ada tiga tuntutan yang disampaikan. Pertama, mereka meminta agar setiap anggota DPR wajib menolak Sutiyoso sebagai calon kepala BIN. Kedua, ia meminta agar DPR mengembalikan nama calon kepala BIN itu kepada Presiden Jokowi untuk kemudian diganti dengan nama lain yang bersih dari permasalahan HAM.

"Ketiga, mendesak anggota DPR untuk konsisten melakukan pengawalan penuntasan kasus pelanggaran HAM di RI," kata Samheru.

Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq sebelumnya mengatakan, fit and proper test terhadap Sutiyoso kemungkinan akan dilaksanakan pekan depan. Pasalnya, hingga kini, surat Presiden yang berisi penunjukan Sutiyoso belum dibacakan di dalam rapat paripurna DPR.

Sebelum menggelar uji kepatutan dan kelayakan, Komisi I akan lebih dulu menelusuri rekam jejak Sutiyoso. Komisi I akan melibatkan Komnas HAM dan KPK. (Baca: Komisi I Gandeng KPK-Komnas HAM Telusuri Rekam Jejak Gatot dan Sutiyoso)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ribuan Polisi Amankan Aksi May Day, Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi May Day, Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com