Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisman Lebih Tertarik Kota Lain, Apa Strategi Ahok Genjot Sektor Pariwisata?

Kompas.com - 18/06/2015, 21:20 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berjanji meningkatkan angka kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jakarta melalui pembangunan infrastruktur.

Hal ini disampaikan Basuki untuk menjawab pandangan fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Hanura dalam paripurna Raperda Kepariwisataan dan Raperda Pelestarian Budaya Betawi, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (18/6/2015). 

"Untuk menanggapi kondisi pariwisata DKI Jakarta maka kami akan membangun sejumlah infrastruktur untuk mendorong pariwisata dan meningkatkan kunjungan wisman di Jakarta," kata Basuki. 

Masih dalam pidatonya, Basuki menyebut penyebab turunnya wisman datang ke Jakarta karena banyak yang tertarik dengan kota-kota lainnya di Indonesia. Menurut dia, banyak keindahan alam serta destinasi wisata yang menarik minat wisman di kota lain.

Dengan demikian, Pemprov DKI berencana meningkatkan infrastruktur dengan pengadaan bus tingkat wisata, promosi transjakarta tour, dan lain-lain.

"Kami juga mengimbau biro pariwisata untuk menjual tiket wisata sekaligus dengan akomodasi," kata Ahok, sapaan Basuki. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik DKI Jakarta, fraksi Hanura menilai kunjungan wisman ke Ibu Kota semakin berkurang.

Pada November 2013, ada sebanyak 205.468 wisman dan menurun menjadi 186.945 wisman pada November 2014. Pertumbuhan pariwisata di DKI Jakarta tercatat hanya 10,32 persen.

Sementara fraksi PDI-P berpandangan hanya terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar 0,16 persen pada tahun 2014.

Hal itu disebabkan karena peningkatan kunjungan wisman ke Jakarta hanya mencapai angka 0,43 persen dari tahun 2013.

"Saya berterima kasih kepada sejumlah fraksi yang memberikan respons melalui banyak pandangan umum terhadap dua raperda," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com