Pembunuh Aryani tersebut bekerja di kos-kosan tersebut dari awal tahun 2014 hingga awal tahun 2015. Setelah itu, ia keluar dan bekerja sebagai satpam di Lebak Bulus.
"Tersangka dengan keluarga korban saling kenal karena bertetangga," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti di ruangannya, Jakarta, Kamis (25/6/2015). [Baca: Pembunuh PRT Bakar Rumah Pakai Bensin Eceran Dua Liter]
DH dan anak Y, A, sering bertemu. Keduanya juga tidak memiliki masalah sedikit pun. "Tersangka sering main ke TKP (tempat kejadian perkara)," kata Krishna.
Saat hari kejadian, DH sudah memiliki niat buruk. Dia akan merampok rumah keluarga Y jika tidak dipinjamkan uang Rp 500.000.
Ia juga sudah menyiapkan tas dan pisau kecil untuk melancarkan aksinya. DH menusuk Aryani di rumah majikannya, Y, di Jalan Siaga I, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (24/6/2015).
Ia kemudian merampok barang milik Y berupa uang dollar Amerika sebanyak 20 bungkus pecahan 100 senilai Rp 3 miliar, 7 unit HP, 3 dompet, 2 tablet, 3 perhiasan, dan 1 kamera. Untuk menghilangkan jejak, DH membakar rumah Y.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.